– Setelah peluncuran ETF Ethereum Spot, nilai Ethereum mengalami penurunan nan mengejutkan. Melansir dari newsbtc.com, peluncuran ini merupakan peristiwa ‘sell the news’. Sejak mulai diperdagangkan pada Selasa, (23/7/2024), nilai mata duit mata uang digital terbesar kedua ini telah turun sekitar 10 persen dan berpotensi menurun lebih lanjut, berasas kajian dari Matrixport.
Peluncuran ETF Ethereum Spot awalnya disambut dengan antusias oleh pasar. Di sinilah banyak dari penanammodal berambisi bisa mendapatkan eksposur ke Ethereum tanpa kudu membeli tokennya langsung. Namun, antusiasme ini sigap memudar ketika nilai ETH terus turun beberapa hari setelah peluncuran.
Markus Thielen, Kepala Riset di Matrixport, menjelaskan dalam laporannya pada Kamis bahwa ada beberapa argumen di kembali penurunan nilai Ethereum.
Meski arus masuk pada hari pertama perdagangan melampaui US$ 100 juta, biaya Grayscale Ethereum nan memegang sekitar US$ 9 miliar ETH mulai mengalami arus keluar. Penurunan ini mirip dengan nan terjadi saat peluncuran ETF Spot Bitcoin, dimana biaya Grayscale juga mengalami penarikan besar lantaran biaya manajemennya nan tinggi dibandingkan pesaingnya.
Penarikan Massal Grayscale
Pada hari pertama, US$ 481 juta ditarik dari biaya Grayscale Ethereum. Penarikan tersebut diikuti oleh US$ 326 juta keesokan harinya. Penarikan besar-besaran ini memberikan tekanan pada nilai Ethereum, menyebabkan penurunan di bawah US$ 4.200.
Baca Juga: Bitcoin Bisa Capai US$ 180.000 dengan Dukungan Federal Reserve
Selain itu, pengedaran Mt. Gox nan dimulai berbarengan dengan peluncuran ETF Spot Ethereum juga menambah tekanan jual di pasar. Seperti nan terjadi pada Bitcoin saat peluncuran ETF Spot-nya, nilai Ethereum juga bereaksi negatif terhadap penarikan ini.
Akan tetapi meski mengalami penurunan tajam, ada beberapa aspek nan bisa mempengaruhi pemulihan nilai Ethereum. Thielen mencatat bahwa nilai ETH mungkin telah mencapai puncaknya, berasas parameter stochastics harian nan mencapai skor 92 persen sebelum peluncuran ETF.
“Skor di atas 90 persen biasanya menandakan bahwa mata uang digital ini sedang dalam kondisi overbought,” ungkap Thielen.
Sejak itu, parameter ini turun 5 persen dari 92 persen menjadi 87 persen, nan berfaedah nilai ETH mungkin tetap bakal terus turun.
“Bagi investor, minta berhati-hati lantaran rally baru-baru ini, pengedaran Mt. Gox, musim laporan finansial AS, dan keahlian musiman nan biasanya lemah pada bulan Agustus dan September bisa menjadi argumen untuk tetap melakukan shorting pada Ethereum,” ujarnya.
Disclaimer: Semua konten nan diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan nan telah tayang di bukan nasihat investasi alias saran trading.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran mata uang digital adalah aset volatil dan berisiko tinggi. tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.
Muhammad Syofri
Trader Forex dan Bitcoin nan sudah bergulat di bagian trading dari tahun 2013. Sering menulis tulisan tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.