3 Faktor Penyebab Koreksi Bitcoin ke Daerah $50.000 Dalam 3 Hari Berturut-turut

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

Bitcoin telah mengalami koreksi tajam ke $50,000 dalam tiga hari berturut-turut. Pergerakan nilai ini dipengaruhi oleh beragam aspek nan berasal dari info ekonomi dunia dan kondisi pasar nan mempengaruhi investor. Berikut adalah tiga pengaruh utama nan menyebabkan koreksi ini.

1. Data Makroekonomi Amerika nan Melemah

Pada Jumat lalu, info Non-Farm Payroll (NFP) Amerika Serikat menunjukkan penurunan signifikan, nan menunjukkan bahwa sektor ketenagakerjaan tetap dalam kondisi nan kurang baik. 

Penurunan ini memberikan pertanda bahwa ekonomi Amerika belum sepenuhnya pulih dari akibat pandemi. Selain itu, tingkat pengangguran nan meningkat dibandingkan bulan sebelumnya menambah kekhawatiran tentang kemungkinan terjadinya resesi. 

Narasi ekonomi nan jelek ini telah membikin penanammodal lebih berhati-hati dan condong menarik investasinya dari aset berisiko tinggi seperti kripto.

Secara menyeluruh, dalam publikasi info tersebut, terlihat bahwa perekonomian Amerika nan dicerminkan dalam info ketenagakerjaan tetap terlihat buruk, sehingga info ini kembali memunculkan potensi narasi resesi, nan membikin banyak penanammodal panik dan menjual asetnya. 

2. Kenaikan Suku Bunga Acuan Jepang

Bank of Japan baru-baru ini juga meningkatkan suku kembang acuan, nan berakibat langsung pada biaya pinjaman di Jepang. Banyak penanammodal nan sebelumnya memanfaatkan suku kembang rendah di Jepang untuk meminjam dalam Yen dan berinvestasi di aset dengan return lebih tinggi, seperti Obligasi Amerika. 

Dengan kenaikan suku kembang ini, biaya pinjaman meningkat dan membikin strategi leverage tersebut menjadi kurang menguntungkan. 

Akibatnya, banyak penanammodal nan kudu melikuidasi posisinya, termasuk dalam aset tradisional dan kripto, untuk menutupi kerugian akibat perubahan biaya pinjaman ini.

Kondisi ini membikin banyak likuidasi di aset nan berisiko rendah nan sebelumnya digunakan untuk arbitrase antara untung aset dan biaya pinjaman YEN nan murah, lantaran dalam konteks ini YEN dijadikan leverage. 

Hasilnya dengan biaya leverage nan naik, banyak nan terpaksa likuidasi, sehingga jika banyak tekanan jual di aset berisiko rendah, maka tidak bisa dipungkiri bakal lebih banyak tekanan jual di aset berisiko tinggi, seperti saham dan kripto. 

3. Likuidasi Besar-besaran di Pasar Kripto

Ketidakpastian nan melanda pasar dunia memicu kekhawatiran nan luas di kalangan penanammodal besar. Pada akhir pekan, perihal ini menyebabkan likuidasi besar-besaran sekitar $400 juta di pasar kripto, menurut info dari Coinglass. 

Likuidasi ini terjadi lantaran banyak penanammodal besar nan menjual aset mereka untuk menghindari kerugian lebih lanjut di tengah situasi pasar nan tidak menentu. Fenomena ini memperparah penurunan nilai Bitcoin dan aset mata uang digital lainnya, menciptakan pengaruh domino nan semakin menekan harga.

Ketiga aspek di atas menggambarkan gimana kondisi makroekonomi dan kebijakan moneter dunia dapat mempengaruhi pasar mata uang digital secara signifikan. 

Pergerakan nilai Bitcoin nan tajam ini menunjukkan pentingnya memahami beragam aspek nan mempengaruhi pasar, sehingga penanammodal dapat mengambil keputusan nan lebih bijak dalam menghadapi volatilitas.

Analisis Harga Bitcoin

Menganggapi pergerakan nan terjadi saat ini, terlihat bahwa Bitcoin belum mempunyai angan untuk mengalami pemulihan, terutama memandang sentimen di pasar secara menyeluruh sedang bergerak negatif.

Kemungkin besar untuk saat ini nilai Bitcoin tetap bakal lanjut bergerak turun mencapai wilayah $50.000 andaikan tekanan jual tetap bakal berlanjut. 

Kabar baiknya, untuk saat ini wilayah $50.000 tetap menjadi pemisah bawah nan kuat, secara menyeluruh dapat menjaga nilai Bitcoin untuk tidak turun lebih jauh. 

Hal ini disebabkan pemisah bawah pada $50.000 tetap menjadi pemisah bawah kuat untuk Tahun 2024 mengingat kebanyakan FUD nan tersebar tetap dapat dijaga oleh wilayah ini. 

Koreksi ke wilayah $50.000 juga dapat menjadi kesempatan beli nan baik mengingat nilai Bitcoin bakal masuk ke wilayah oversold dengan koreksi ke nilai tersebut menurut parameter RSI. 

Jika Bitcoin masuk ke wilayah oversold, umumnya pergerakn tersebut menjadi kondisi nan baik untuk mulai membeli, secara menyeluruh membikin potensi volume beli signifikan di pasar nan dapat mengambalikan pemulihan harga. 

Apabila kembali pulih, kemungkinan besar Bitcoin bakal kembali ke wilayah $60.000 dan bakal terus konsolidasi di wilayah tersebut hingga seluruh sentimen negatif dan ketidakpastian berakhir, kemungkinan pada kuartal keempat 2024. 

Secara menyeluruh, ketiga sentimen ini dapat menjadi pertanda bahwa saat ini tetap belum bull market, sehingga tetap ada kesempatan untuk kebanyakan mata uang digital bergerak lebih tinggi lagi. 

Semakin turun nilai Bitcoin maka potensi apresiasi saat bull market menjadi lebih tinggi, sehingga kemungkinan apresiasi dalam portofolio penanammodal bisa lebih menguntungkan. 

Disclaimer: Semua konten nan diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan nan telah tayang di bukan nasihat investasi alias saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran mata uang digital adalah aset volatil dan berisiko tinggi. tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin nan sudah bergulat di bagian trading dari tahun 2013. Sering menulis tulisan tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.

Selengkapnya
Sumber Crypto Harian
Crypto Harian