Konsolidasi Berlanjut, Tapi Investor Belum Tinggalkan Bitcoin

– Platform analitik Swissblock memperingatkan bahwa Bitcoin (BTC) kembali menghadapi tantangan berat setelah kandas menembus level resisten tepat di bawah rekor tertingginya. Saat ini, BTC tengah terjebak di bawah US$ 110.000, dan mulai membentuk pola konsolidasi lebar antara area resisten dan support psikologis di US$ 100.000.

Melansir dari dailyhodl.com, Swissblock menilai tren naik sedang mendapat tekanan. Dalam situasi seperti ini, pasar biasanya menunggu katalis kuat. Dalam penjelasannya, disebutkan bahwa konsolidasi bisa memperkuat cukup lama. Namun ada salah satu perihal nan pasti, ialah tidak bakal ada breakout tanpa esensial nan solid.

Sementara itu untuk nilai Bitcoin sendiri, saat ini berada di US$ 104.447, sekitar 7 persen di bawah all-time high nan sempat disentuh bulan lalu, ialah US$ 111.800. Swissblock sebelumnya juga sudah mewanti-wanti soal resiko susunan double top jika penanammodal baru tak masuk ke pasar.

Untuk diketahui, double-top sendiri merupakan pola teknikal nan sangat bearish, menandakan dua puncak berturut-turut nan kandas ditembus, dan biasanya diikuti oleh koreksi tajam.

Baca Juga: Siklus BTC Sejalan Pola Lama, Apakah Bulan Ini Jadi Titik Tertinggi?

Akan tetapi, menurut laporang campuran antara Swissblock dan analis on-chain berjulukan Willy Woo, nan dirilis lewat Bitcoin Vector, menyatakan bahwa koreksi besar kemungkinan tidak bakal terjadi. Laporan itu mencatat bahwa likuiditas Bitcoin memang menurun dalam beberapa hari terakhir, volume menyusut, jumlah transaksi turun dan aktivitas pasar melambat. Tapi di kembali itu, ada berita baik.

“Pertumbuhan jaringan tetap stabil, partisipan tidak pergi dari pasar,” tulis laporan di Bitcoin Vector.

Lebih lanjut, mereka juga menekankan bahwa tekanan jual tetap rendah lantaran para penanammodal tetap belum melakukan tindakan ambil untung secara masif. Ini menandakan pasar tetap tenang, dan pelemahan nilai sejauh ini lebih menyerupai pendinginan wajar daripada awal dari tren turun.

Dalam situasi seperti ini, arah berikutnya untuk Bitcoin bakal sangat berjuntai pada arus biaya segar nan masuk, aspek makro seperti kebijakan The Fed, serta sinyal teknikal kuat, baik dari volume maupun struktur harga.