– Saat ini, Bitcoin berada di titik krusial yang bisa menentukan apakah nilai bisa lanjut untuk naik, alias justru bakal turun lebih jauh. Melansir dari coingape.com, ketidakpastian ini diperburuk oleh tingginya suku kembang dan ancaman resesi di Amerika Serikat, nan membikin kondisi pasar lebih susah bagi aset berisiko seperti saham dan kripto.
Sebagaimana diketahui, para penanammodal pun mulai cemas jika nilai Bitcoin bakal kembali turun, maka altcoin juga bisa ikut jatuh. Kali ini, kami bakal membahas mengenai 3 altcoin nan kudu Anda hindari, saat nilai Bitcoin jatuh di bawah nomor US$ 55.000.
3. Merlin Chain (MERL)
Merlin Chain merupakan altcoin nan sedang dalam radar investor, dengan potensi untuk mengalami kenaikan tajam. Namun, lantaran hubungannya nan kuat dengan Bitcoin, ada resiko besar jika nilai Bitcoin turun.
Saat ini, Merlin Chain tetap berada di atas level support kunci, dengan EMA 20-hari di US$ 0,2216 dan EMA 50-hari di US$ 0,2234. Jika harganya bisa naik di atas US$ 0,23, token ini mungkin bakal terus naik ke US$ 0,25 alias apalagi US$ 0,3. Namun, jika nilai Bitcoin jatuh di bawah US$ 55.000, maka MERL juga bisa ikut jatuh dengan level support berikutnya di nomor US$ 0,22 dan US$ 0,18.
2. ORDI
ORDI adalah token BRC terkemuka di jaringan Bitcoin, nan baru-baru ini mengalami kenaikan setelah menemukan titik support di nomor US$ 20 pada awal Agustus. Meskipun mengalami halangan di nilai US$ 30, sentimen pasar tetap optimis dengan sasaran nilai berikutnya di US$ 40.
Baca Juga: 5 Kripto Potensial di Kategori RWA Pekan Ini: MPL, DUSK, RSR, CFG, HIFI
Namun, bagi para trader nan mau membeli ORDI, krusial untuk memastikan harganya tetap di atas US$ 30. Pergerakan nilai Bitcoin juga kudu dipantau dengan jeli agar tidak terjebak dalam ‘bull trap’.
1. Stacks (STX)
Stacks adalah protokol layer-2 terbesar di jaringan Bitcoin, dengan nilai pasar sekitar US$ 2,25 triliun menurut info dari Coingecko. Meski STX baru-baru ini mengalami kenaikan sebesar 2,2 persen dalam 24 jam terakhir dan 1,6 persen dalam seminggu terakhir, pun demikian dengan 30 hari nan telah turun sebesar 18 persen.
Aset ini sendiri adalah blockchain nan dirancang untuk menambahkan kegunaan lebih dari pada Bitcoin seperti memungkinkan smart contract dan aplikasi terdesentralisasi. Dengan memanfaatkan keamanan dan desentralisasi Bitcoin, Stacks memberikan lapisan tambahan nan bisa diprogram oleh para developer untuk membikin aplikasi baru di atas Bitcoin.
Namun, nilai STX condong mengikuti pergerakan Bitcoin. Artinya, jika nilai Bitcoin turun ke level di bawah US$ 55.000, STX diprediksi mungkin juga bakal mengalami penurunan tajam. Jika harganya jatuh di bawah US$ 1,4 dan US$ 1,25, resikonya bakal meningkat.
Disclaimer: Semua konten nan diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan nan telah tayang di bukan nasihat investasi alias saran trading.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran mata uang digital adalah aset volatil dan berisiko tinggi. tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.
Iqbal Maulana
Penulis nan senang mengawasi pergerakan dan pertumbuhan cryptocurrency. Memiliki pengalaman dalam beberapa kategori penulisan termasuk sosial, teknologi, dan finansial. Senang mempelajari perihal baru dan berjumpa dengan orang baru.