Memahami RISC-V untuk Ethereum: Apa Saja Rencana Baru dari Vitalik Buterin

Sedang Trending 4 hari yang lalu

Vitalik Buterin baru saja kembali konsentrasi ke bagian nan paling dia kuasai: riset teknologi Ethereum. Setelah sebelumnya banyak terlibat dalam operasional Ethereum Foundation, sekarang dia lebih banyak mengeksplorasi masa depan Ethereum secara teknis. 

Salah satu pendapat terbarunya adalah mengganti mesin perjanjian pandai Ethereum dengan sistem baru berjulukan RISC-V. Tapi, apa itu RISC-V? Dan kenapa Vitalik menganggapnya sangat krusial untuk Ethereum? Artikel ini bakal menjelaskannya secara ringkas dan mudah dimengerti.

Apa Itu RISC-V untuk Ethereum?

RISC-V adalah sistem petunjuk komputer nan terbuka dan sederhana. Bayangkan seperti bahasa dasar nan dipakai prosesor untuk menjalankan perintah. 

Jika Ethereum saat ini menggunakan bahasa unik berjulukan EVM (Ethereum Virtual Machine) untuk menjalankan perjanjian pintar, Vitalik mengusulkan agar Ethereum di masa depan bisa menjalankan perjanjian dengan sistem RISC-V. 

Tujuannya? Untuk membikin Ethereum jadi lebih ringan, lebih cepat, dan lebih sederhana di sisi teknisnya.

Mengapa perlu perubahan? Saat ini, Ethereum punya masalah efisiensi saat menjalankan kontrak, apalagi jika digabungkan dengan teknologi baru seperti Zero-Knowledge Proofs (ZK). 

Proses verifikasi perjanjian jadi berat dan lambat. Menurut Vitalik, sistem RISC-V bisa membikin proses ini jadi 10 hingga 100 kali lebih cepat, sehingga membuka jalan bagi Ethereum untuk bersaing dengan blockchain baru seperti Solana alias Sui nan lebih sigap dan murah.

Vitalik menawarkan tiga langkah untuk menerapkan RISC-V:

  1. Dual VM (seperti punya Windows dan Linux di satu laptop):

Ethereum bisa menjalankan dua sistem sekaligus, nan lama (EVM) dan nan baru (RISC-V). Developer bisa pilih mau pakai nan mana. Keduanya bisa saling berkomunikasi dan menjalankan perjanjian satu sama lain.

  1. Emulator (seperti main game PlayStation 1 di laptop):

Kontrak lama tetap digunakan, tapi dijalankan lewat “penerjemah” di sistem baru. Jadi, walaupun bentuknya tetap EVM, langkah kerjanya lewat RISC-V.

  1. Interpreter Resmi (seperti satu mesin bisa jalankan semua: Xbox, PS, Windows):

Ethereum membikin sistem utama berbasis RISC-V nan bisa mendukung banyak jenis bahasa kontrak, bukan hanya EVM. Ini bisa jadi fondasi baru Ethereum untuk mendukung beragam penemuan ke depan.

Dengan pendekatan ini, Ethereum tetap kompatibel dengan sistem lama, tapi punya jalan terbuka untuk menjadi lebih efisien, fleksibel, dan sederhana secara teknis.

Fokus Lain Vitalik Buterin: Privasi Ethereum

Walaupun buahpikiran RISC-V ini terdengar ambisius, krusial untuk dipahami bahwa semua ini tetap dalam tahap penelitian awal

Belum ada keputusan resmi untuk menerapkannya ke jaringan Ethereum. Proposal ini dipublikasikan agar organisasi Ethereum bisa mulai berbincang dan mempertimbangkan apakah ini arah nan tepat untuk masa depan eksekusi perjanjian pintar.

Selain topik RISC-V, Vitalik juga merilis roadmap privasi untuk Ethereum. Dalam tulisannya pada April 2025, dia menjelaskan gimana Ethereum bisa meningkatkan perlindungan info pengguna tanpa kudu mengubah struktur dasar blockchain. 

Fokusnya adalah membikin transaksi lebih privat, terutama di aplikasi finansial dan aktivitas nan sensitif.

Isi dari roadmap ini cukup padat, tapi intinya ada sembilan langkah nan disarankan:

  1. Wallet mendukung transaksi privat secara langsung.
  2. Satu alamat hanya untuk satu aplikasi.
  3. Kirim duit ke diri sendiri juga kudu tersembunyi.
  4. Gunakan teknologi FOCIL dan EIP-7701 untuk cegah sensor.
  5. Pakai teknologi TEE untuk privasi RPC sebagai solusi jangka pendek.
  6. Ganti TEE dengan PIR saat sudah siap.
  7. Satu wallet bisa pakai banyak server (RPC nodes).
  8. Gabungkan bukti privasi dari beberapa transaksi.
  9. Wallet bisa tukar metode verifikasi tanpa buka identitas.

Roadmap ini menunjukkan bahwa Ethereum tidak hanya konsentrasi pada efisiensi dan skalabilitas, tapi juga berkomitmen terhadap perlindungan privasi pengguna.

Kesimpulan

Vitalik Buterin kembali menunjukkan perannya sebagai ahli filsafat utama di Ethereum. Dengan riset seperti RISC-V dan roadmap privasi, dia mencoba mendorong Ethereum agar tetap relevan, efisien, dan ramah pengguna di masa depan. 

Namun semua ini tetap dalam tahap eksplorasi. Sampai sekarang, belum ada akibat nyata terhadap nilai ETH lantaran aktivitas jaringan tetap rendah dan sentimen penanammodal belum pulih. 

Walau begitu, arah riset ini menunjukkan bahwa Ethereum sedang bersiap menghadapi tantangan generasi blockchain berikutnya.

Disclaimer: Semua konten nan diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan nan telah tayang di bukan nasihat investasi alias saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran mata uang digital adalah aset volatil dan berisiko tinggi. tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.

Iqbal Maulana

Penulis nan senang mengawasi pergerakan dan pertumbuhan cryptocurrency. Memiliki pengalaman dalam beberapa kategori penulisan termasuk sosial, teknologi, dan finansial. Senang mempelajari perihal baru dan berjumpa dengan orang baru.

Selengkapnya
Sumber Crypto Harian
Crypto Harian