– Setelah mencapai nilai tertinggi US$ 2,90 pada awal Desember-level tertinggi sejak Januari 2018-XRP sekarang turun lebih dari 25 persen. Pada 23 Desember, harganya merosot hingga US$ 2,13 akibat tindakan ambil untung dan sentimen pasar nan lemah.
Penurunan nilai ini sebagian besar disebabkan oleh tindakan ambil untung para penanammodal setelah kenaikan signifikan, serta perubahan kebijakan moneter The Fed nan lebih ketat (hawkish). Melansir dari cointelegraph.com, perihal ini menciptakan tekanan jual nan menyebabkan XRP bergerak dalam pola konsolidasi harga.
Sejak awal Desember, XRP terkunci dalam rentang Fibonacci retracement. Di sini, level US$ 3 berfaedah sebagai resisten, sementara US$ 1,98 menjadi area support. Pada 23 Desember, XRP kandas menembus level US$ 3, sehingga para analis memperkirakan nilai bisa turun hingga US$ 1,98, sekitar 15 persen dari nilai saat ini, sebelum akhir bulan.
Selain itu, info menunjukkan bahwa penanammodal besar alias whales mulai mengurangi kepemilikan mereka. Dompet nan memegang lebih dari satu juta token XRP mengalami penurunan saldo selama bulan Desember. Ketika para whale ini menjual, pasokan XRP di pasar meningkat, dan tanpa adanya permintaan nan cukup, nilai condong melemah.
Baca Juga: Berapa Banyak Shiba Inu nan Dibutuhkan untuk Pensiun Nyaman?
Dari perspektif pandang teknikal, XRP membentuk pola segitiga menurun (descending triangle) pada diagram hariannya. Pola ini sering dianggap sebagai sinyal bearish alias penurunan harga.
Jika XRP menembus level support di US$ 2,19, nilai bisa jatuh ke US$ 1,69, sesuai dengan proyeksi pola segitiga ini. Namun, jika XRP bisa memantul dari level support ini, nilai mungkin naik kembali ke US$ 2,50. Bahkan, jika sukses menembus garis tren atas segitiga, XRP bisa kembali menguji level tertinggi tahun ini di US$ 2,90.
Meski saat ini ada tekanan jual, beberapa kajian tetap optimis terhadap prospek jangka panjang XRP. Menurut analis Bark, XRP sedang berada dalam pola ‘bull flag’, nan sering kali menjadi tanda kenaikan lebih lanjut. Bark memperkirakan nilai bisa naik hingga US$ 3,50 pada Januari 2025, alias sekitar 60 persen lebih tinggi dari nilai saat ini.
Optimisme ini juga didukung oleh beberapa faktor, seperti potensi penyelesaian gugatan antara Ripple dan SEC, serta rumor peluncuran ETF berbasis XRP. Selain itu, BitStamp dilaporkan sedang mengembangkan bursa derivatif di atas XRP Ledger, nan dapat meningkatkan kegunaan XRP di pasar kripto.
BitStamp apalagi mengisyaratkan perihal ini melalui unggahan di akun resminya di media sosial X, bahwa XRP bakal mencetak sejarah tahun depan.
Disclaimer: Semua konten nan diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan nan telah tayang di bukan nasihat investasi alias saran trading.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran mata uang digital adalah aset volatil dan berisiko tinggi. tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.