Pertumbuhan DEX dan Akumulasi Besar Dongkrak Laju Solana

– Di tengah ketidakpastian pasar baru-baru ini, Solana (SOL) nan merupakan token utama dari blockchain Solana, menunjukkan ketahanan nan kuat dan berpotensi mencapai rekor nilai tertinggi baru.

Melansir dari coinpedia.org, analis telah mengidentifikasi pola pergerakan nilai nan menguntungkan pada diagram empat jam, nan semakin meningkatkan kepercayaan penanammodal terhadap aset ini.

Berdasarkan kajian teknis terbaru, SOL saat ini membentuk pola segitiga simetris, nan sering menjadi pertanda bakal terjadinya breakout. Saat ini, SOL berada di area krusial nan bisa menjadi pemicu pergerakan nilai selanjutnya.

Jika SOL sukses melewati pola ini dan menutup candle empat jam di atas level resisten US$ 270, nilai berpotensi melonjak hingga 25 persen, dengan sasaran mencapai US$ 330 dalam beberapa hari ke depan.

Selain itu, parameter Relative Strength Index (RSI) saat ini berada di nomor 54, nan menunjukkan kemungkinan besar SOL bakal mengalami kenaikan lebih lanjut.

Baca Juga: Ethereum Akan Menghadirkan Pembaruan Besar di Bulan Maret 2025, Apa aja?

Selain prospek nilai nan positif, pertumbuhan Decentralized Exchanges (DEXs) berbasis Solana juga menjadi sorotan. Menurut laporan dari firma kajian on-chain DeFiLlama, volume perdagangan di DEX berbasis SOL mencapai US$ 202,7 miliar dalam sebulan terakhir, jauh melampaui Ethereum yang hanya mencatat US$ 63,21 miliar.

Sentimen bullish juga diperkuat oleh info dari platform kajian on-chain Coinglass yang menunjukkan bahwa dalam 24 jam terakhir terlah terjadi arus keluar SOL sebesar US$ 40.60 juta dari bursa. Hal ini mengindikasikan bahwa penanammodal jangka panjang sedang mengakumulasi token, nan dapat mendorong tekanan beli lebih lanjut dan memberikan dorongan bagi nilai untuk naik ke level nan lebih tinggi.

Saat ini, koin SOL diperdagangkan di kisaran US$ 258, mengalami sedikit penurunan sebesar 0,50 persen dalam 24 jam terakhir. Selain itu, volume perdagangan juga turun sebesar 32 persen, nan menunjukkan aktivitas perdagangan nan lebih rendah dibandingkan hari sebelumnya.

Meskipun terjadi penurunan ini, prospek jangka panjang tetap positif dengan banyaknya perhatian pada level resistensi utama nan dapat memicu breakout baru.