Pasar Kripto Rugi US$ 2,24 Miliar dalam 24 Jam, Ini Sebabnya!

– Pasar mata uang digital mengalami guncangan dahsyat dalam 24 jam terakhir, dengan total likuidasi mencapai US$ 2,24 miliar. Penyebab utama dari kejadian ini adalah meningkatnya ketidakpastian geopolitik akibat perang tarif global.

Melansir dari cointelegraph.com, info dari Coinglass menunjukkan bahwa Ethereum (ETH) menjadi aset nan paling terkena dampak, dengan total likuidasi lebih dari US$ 609,9 juta.

Tidak hanya itu, lebih dari 730.000 trader mengalami kerugian, dengan likuidasi tunggal terbesar terjadi di Binance. Transaksi ETH/BTC berbobot US$ 25,6 juta menjadi nan paling terdampak.

Selama periode ini, Binance menjadi platform nan paling terdampak, dengan 36,8 persen dari total likuidasi terjadi di sana. Bursa besar lainnya seperti OKX, Bybit, Gate.io dan HTX juga ikut mengalami akibat besar dari tindakan jual ini.

Menariknya, sebagian besar kerugian dialami oleh trader dengan posisi long, nan awalnya berambisi nilai terus naik. Sayangnya pasar justru bergerak ke arah sebaliknya, dan menyebabkan kerugian hingga US$ 1,88 miliar alias 84 persen dari total likuidasi.

Baca Juga: Dominasi Bitcoin Berada di Atas 60 Persen, Altcoin Turun Drastis!

Selain tindakan jual besar, nilai altcoin utama seperti Ethereum dan Cardano (ADA) juga mengalami penurunan tajam dalam hitungan jam. Para analis menyebut bahwa penyebab kebanyakan dari gejolak ini adalah pengumuman dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump nan memperkenalkan putaran pertama tarif terhadap impor dari Cina, Kanada dan Meksiko.

Menurut anaiis dari Theya’s Bitcoin berjulukan Joe Consorti, peristiwa likuidasi massal ini apalagi lebih besar dibandingkan dengan likuidasi saat pandemi Covid-19 dan kejatuhan FTX.

Dengan likuidasi nan begitu besar, kepercayaan penanammodal terhadap pasar kripto pun mulai terguncang. Data dari Alternative.me per 3 Februari menunjukkan bahwa sentimen pasar berada di level ‘fear’. Ini menandakan bahwa banyak penanammodal mulai cemas dengan investasi mereka.

Namun, secara historis, ketika pasar berada dalam kondisi khawatir, banyak juga penanammodal nan justru memandang ini sebagai kesempatan untuk membeli dengan nilai nan lebih murah. Pasalnya, rupanya tidak sedikit dari kalangan penanammodal nan telah menantikan nilai aset-aset di pasar mata uang digital jatuh, dengan dugaan bahwa sedang ada potongan nilai harga.