– Seorang analis mata uang digital terkenal memperingatkan bahwa nilai Bitcoin (BTC) kemungkinan bakal bergerak tidak menentu dalam beberapa minggu ke depan. Hal ini disebabkan oleh ketidakpastian pasar global, terutama setelah Presiden Amerika Donald Trump kembali menakut-nakuti bakal memberlakukan tarif jual beli baru.
Melansir dari dailyhodl.com, analis dengan nama samaran Altcoin Sherpa tersebut, membagikan pandangan bahwa Bitcoin kemugkinan bakal bergerak dalam kisaran nilai antara US$ 70.000 hingga US$ 90.000 untuk sementara waktu.
“Kemungkinan besar BTC bakal bergerak naik-turun antara US$ 70.000 sampai US$ 90.000 dalam beberapa minggu ke depan. Mungkin nilai terendahnya sudah tercapai, tapi tetap bakal ada fase konsolidasi,” tulis Altcoin Sherpa dalam pembaruan di media sosial X, Jumat (11/4/2025).
Sherpa juga menyoroti bahwa Bitcoin baru saja menembus rata-rata pergerakan eksponensial 100 hari di level US$ 81.980. Menurutnya, ini bisa menjadi sinyal bahwa BTC mulai menguat dan berpotensi kembali menguji level US$ 90.000.
“Mungkin ada penurunan mini dalam waktu dekat, tapi saya tetap percaya BTC bakal kembali menyentuh US$ 90.000. Setelah itu, saya belum bisa memprediksi lebih jauh,” ujarnya.
Baca Juga: Investor Kabur dari ETF Spot Bitcoin, Ada Apa Sebenarnya?
Namun, dia juga memberi peringatan. Jika nilai Bitcoin turun di bawah US$ 78.000 pada diagram mingguan, pasar mata uang digital bisa saja mengalami penurunan nan cukup tajam. Ia membandingkan kondisi saat ini dengan situasi pada Mei 2021, ketika pasar bergerak sangat tidak stabil dan banyak altcoin ikut anjlok.
“Kalau level US$ 78.000 sampai jebol di diagram time frame besar, kondisinya bisa memburuk dengan cepat,” ujarnya.
Saat ini, Bitcoin diperdagangkan di nilai US$ 82.393, naik sekitar 3,5 persen dalam 24 jam terakhir.
Sementara itu, pengumuman tarif oleh Presiden Trump memicu volatilitas di beragam pasar keuangan, termasuk kripto. Pada 7 April, Bitcoin turun sekitar 7 persen, sementara Ethereum dan Solana mengalami penurunan lebih tajam, masing-masing sekitar 12 persen.
Namun, setelah pengumuman penundaan tarif selama 90 hari pada 9 April, pasar mata uang digital menunjukkan pemulihan, dengan Bitcoin naik 3,5 persen menjadi US$ 78.888.
Disclaimer: Semua konten nan diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan nan telah tayang di bukan nasihat investasi alias saran trading.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran mata uang digital adalah aset volatil dan berisiko tinggi. tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.
Muhammad Syofri
Trader Forex dan Bitcoin nan sudah bergulat di bagian trading dari tahun 2013. Sering menulis tulisan tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.