Kenapa Harga Bitcoin Turun Drastis Minggu Ini?

– Harga aset mata uang digital utama kembali terjun bebas pada Jumat malam, menyusul kemerosotan selama beberapa hari terakhir nan memicu lebih dari US$ 900 juta likuidasi posisi derivatif. Ketidakpastian dunia dan info pekerjaan Amerika nan mengecewakan menjadi pemicu utama tekanan jual menjelang akhir pekan.

Melansir dari decrypt.co, ada 3 aset utama nan babak belur dihajar kondisi jelek ini, yaitu:

• Bitcoin (BTC) nan sempat mendekati US$ 120.000 di awal minggu, sekarang merosot ke US$ 113.411, turun sekitar 5,6 persen dari puncak terbarunya.
• Ethereum (ETH) mengalami koreksi lebih tajam, turun dari US$ 4.000 pada hari Minggu menjadi US$ 3.518, penurunan 10,5 persen dalam lima hari.
• XRP juga mengikuti pola serupa, jatuh dari US$ 3,32 ke US$ 2,98, kehilangan 10,2 persen nilainya sejak akhir pekan lalu.

Menurut info dari CoinGlass, sekitar US$ 905 juta posisi derivatif terlikuidasi dalam 24 jam terakhir, US$ 823 juta di antaranya adalah posisi long namalain taruhan bahwa nilai bakal naik.

Baca Juga: Dompet Bitcoin Usia 10 Tahun Aktif Lagi, Analis Sebut Ada 2 Alasan Kuat

Kombinasi Faktor Global Memukul Pasar

Kemerosotan pasar kali ini tidak semata-mata lantaran tindakan keuntungan taking. Sejumlah aspek geopolitik dan ekonomi ikut memperkeruh suasana. Beberapa diantaranya adalah:

• Laporan pekerjaan Amerika, nan dirilis Jumat pagi menunjukkan hasil jauh di bawah ekspektasi. Tak lama setelah itu, presiden Donald Trump memecat pejabat Departemen Tenaga Kerja nan bertanggung jawab atas laporan tersebut.
• Sebelumnya, Gedung Putih juga mengumumkan gelombang baru tarif perdagangan global, nan memicu kekhawatiran pasar tradisional dan mata uang digital sekaligus.
• Menambah ketegangan, Trump juga mengumumkan bahwa dia telah mengirim kapal selam nuklir ke perairan Rusia, sebagai respon atas ancaman dari pejabat senior Rusia awal pekan ini.

Apa Kata Analis?

Salah satu analis dari Glassnode menyatakan bahwa jika nilai Bitcoin jatuh di bawah US$ 110.000, pasar bisa mengalami gelombang penjualan nan lebih agresif.

Beberapa analis juga memandang adanya tarik ulur antara penanammodal jangka panjang dan whale nan mulai mengambil keuntungan, nan memperlambat momentum bullish.