Ini yang Bikin Ethereum Unggul saat Altcoin Turun

– Rabu (4/6/2025) menjadi hari nan lesu bagi aset kripto, dengan Bitcoin (BTC) nan turun tipis dan beberapa altcoin utama tertekan lebih dalam. Sentimen penanammodal melemah akibat kombinasi dari tarif baja baru Amerika, info ekonomi nan mengecewakan dan eskalasi geopolitik di Ukraina.

XRP dan Solana masing-masing turun sebesar 2,2 persen dan 1,2 persen, sementara Dogecoin jatuh nyaris 3 perse. Bitcoin tetap memperkuat di kisaran US$ 105.000, bergerak nyaris dalam kisaran beberapa persen, sebuah pola nan menurut analis tidak mudah dikaitkan dengan satu aspek tunggal.

Kepala strategi Risk Dimensions, Mark Connors menyebut bahwa latar belakang makro dunia tidak membantu.

“Perang dagang, tarif logam dan bentrok Ukraina sebagai tekanan utama nan memperkeruh sentimen resiko,” ungkap Connors, seperti dilansir dari decrypt.co.

Data Ekonomi Buruk, Tarif Meningkat

Keputusan pemerintahan Trump untuk meningkatkan tarif baja dan alumunium telah memicu kekhawatiran baru di pasar global. Sementara itu, laporan pekerjaan ADP menunjukkan hanya 37.000 pekerjaan baru tercipta di bulan Mei, jauh dari perkiraan 115.000.

Baca Juga: Kapan SHIB Tembus US$ 0.00024? Ini Prediksi dari 5 Sumber Besar

Indeks PMI sektor jasa juga menyentuh 49,9 persen. Ini menandai kontraksi dan menunjukkan perlambatan ekonomi. Ini adalah kali keempat sejak resesi 2020 nomor ini jatuh di bawah 50 persen.

Ketegangan politik makin parah setelah Presiden Donald Trump menyatakan bahwa Rusia bakal membalas serangan drone Ukraina.

Ethereum Tahan Banting, ETF Jadi Katalis

Di tengah kondisi ini, Ethereum justru mencatat kenaikan 0,7 persen hari ini, menjadikannya salah satu altcoin nan bisa bertahan. Dalam dua pekan terakhir, ETH naik 4 persen dan 44 persen dalam sebulan terakhir, mengungguli Bitcoin nan justru lemah.

ETF berbasis Ethereum juga menunjukkan performa imersif, mencatat arus masuk nyaris US$ 190 juta, mengalahkan ETF Bitcoin untuk pertama kalinya dalam sejarah kedua biaya tersebut.

Firma market maker Wintermute mencatat dalam catatan pasar hari ini bahwa menjelang tanggal 9 Juli, para bull berambisi ada kesepakatan makro nan konkret. Jika tidak, volatilitas berbasis headline diperkirakan bakal kembali mendominasi.