Geopolitik dan Inflasi Dorong Bitcoin dan Emas ke Puncak Kinerja Aset 2024

Sedang Trending 17 jam yang lalu

– Di tengah ketidakpastian geopolitik dan tekanan inflasi nan terus berlanjut, Bitcoin (BTC) dan emas muncul sebagai aset dengan keahlian terbaik untuk tahun 2024. Kedua aset ini semakin dilihat sebagai lindung nilai terhadap inflasi, nan membalikkan tren masa lampau di mana Bitcoin selalu unggul dibandingkan aset lainnya sementara emas tetap stagnan.

Pada tahun-tahun sebelumnya, Bitcoin secara konsisten mengungguli, selain selama siklus pasar bear nan dalam seperti pada 2022 lalu. Emas, nan disebut sebagai aset ‘stagnan’ oleh para kritikusnya, terutama menarik penanammodal nan dikenal sebagai ‘penggemar emas’.

Namun melansir dari cryptopolitan.com, tahun 2024 menunjukkan pergerakan nan signifikan, dengan kedua aset mengalami peningkatan lantaran resiko dunia dan ketidakpastian ekonomi.

Konvergensi ini patut dicatat lantaran dua aset tersebut secara historis diperdagangkan dalam arah nan berlawanan.

Sejak tahun 2023, Bitcoin dan emas menunjukkan hubungan nan semakin kuat. Keduanya mendapat faedah dari daya tarik sebagai tempat penyimpanan nilai di tengah kekhwatiran inflasi. Seperti nan disampaikan oleh Charlie Biello dari perusahaan manajemen kekayaan Creative Planning, baru-baru ini menyoroti bahwa Bitcoin dan emas menduduki dua ranking teratas dalam keahlian aset, mengungguli kelas aset lainnya.

“Riset saya mengenai tren inflasi dan biaya hidup, menunjukkan bahwa kedua aset tersebut merupakan investasi nan dapat diandalkan selama masa tekanan ekonomi,” ungkap Biello.

Untuk pertama kalinya sejak riset kelas aset ini dilakukan, Bitcoin dan emas memberikan untung nan sebanding. Hasil riset tersebut mencerminkan tren serupa nan terlihat pada tahun 2020, ketika pandemi Covid-19 mendorong permintaan untuk kedua aset tersebut. Pada tahun itu, Bitcoin melonjak 302 persen, sementara emas juga meningkat 24 persen.

Meskipun info terbaru menunjukkan perlambatan inflasi biaya hidup Bitcoin dan emas tetap menjadi kesukaan tersendiri bagi para investor. Pertumbuhan bayaran meskipun ada beberapa peningkatan pun tampak tetap tertinggal. Investor terus mencari aset nan mengungguli pasar tradisional, terutama di tengah meningkatnya biaya perumahan.

Emas Tunjukkan Kilauan Pasca Pemangkasan Suku Bunga oleh The Fed

Potensi pertumbuhan dari aset emas semakin didorong oleh pemangkasan suku kembang terbaru oleh The Fed. Pada hari Rabu (18/9/2024), The Fed mengeluarkan keputusan dimana rupanya suku kembang kali ini dipangkas sebesar 50 pedoman poin (bsp).

Hal ini pun menandai pemangkasan suku kembang pertama sejak tahun 2020 lalu, pasca kenaikan suku kembang sejak tahun 2022 hingga 2024.

Jika dilihat dari segi info historis, emas berkinerja baik setelah adanya pemotongan suku bunga. Skenario tahun ini pun kemungkinan tidak jauh berbeda dari sebelumnya. Setelah pengumuman The Fed, emas sempat menyentuh nilai US$ 2.600 per ons Troy. Tren bullish ini diperkirakan bakal berlanjut, terutama dengan prediksi adanya pemotongan suku kembang lebih lanjut pada tahun 2026.

Bitcoin Hadapi Tekanan Pasar Meski Jangka Panjangnya Bullish

Sementara emas melonjak pasca pemotongan suku bunga, Bitcoin justru mengalami penurunan singkat ke nomor US$ 59.745. Para pengamat mengaitkan penurunan ini dengan tindakan ambil untung dan tekanan penjualan, nan mendorong nilai Bitcoin ke bawah nomor support krusial US$ 60.000. Akan tetapi, penurunan ini dinilai sebagai perihal nan wajar, nan merupakan reaksi jangka pendek. Kalangan trader pun tak luput untuk mengantisipasi kenaikan tajam dalam beberapa bulan mendatang.

Sekali lagi jika dilihat dalam info historis, Bitcoin pada umumny memulai reli sekitar 170 hari pasca halving. Dari pergerakan sideways sejak April 2024 lalu, banyak dari kalangan analis memperkirakan pasar bull nan lebih aktif. Pasar bull diprediksi bakal mulai ‘ganas’ saat memasuki Oktober 2024 mendatang.

Kendati telah terjadi penurunan nilai sementara, kekuasaan Bitcoin di pasar mata uang digital tetap saja kuat. Sebagai informasi, mata uang digital utama ini sekarang menyumbang 57,2 persen dari total kapitalisasi pasar kripto.

Disclaimer: Semua konten nan diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan nan telah tayang di bukan nasihat investasi alias saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran mata uang digital adalah aset volatil dan berisiko tinggi. tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin nan sudah bergulat di bagian trading dari tahun 2013. Sering menulis tulisan tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.

Selengkapnya
Sumber Crypto Harian
Crypto Harian