– Di tengah tingginya minat masyarakat terhadap aset digital, muncul satu pertanyaan besar, mungkinkah seseorang dengan penghasilan Rp 3 juta per bulan menabung dalam corak kripto? Jawabannya, menurut sejumlah pengamat finansial adalah ya, namun dibarengi dengan manajemen resiko nan sangat ketat.
Fenomena minat penanammodal mata uang digital di kalangan masyarakat berpenghasilan rendah sebenarnya bukan perihal baru. Data Bappebti menunjukkan bahwa kebanyakan penanammodal mata uang digital di Indonesia berumur 18-30 tahun, dengan banyak di antaranya berasal dari kelas pekerja dan golongan berpendapatan terbatas. Mereka memandang mata uang digital bukan sekedar aset digital, namun juga kesempatan untuk memperbaiki kondisi finansial di masa depan.

Meski demikian, para analis mengingatkan bahwa investasi mata uang digital bagi mereka nan berpenghasilan rendah bukanlah prioritas utama. Sebelum memulai, ada tiga syarat dasar nan kudu dipenuhi, ialah kebutuhan pokok terpenuhi, biaya darurat tersimpan dan tidak ada angsuran nan melampaui pemisah aman. Tanpa tiga fondasi ini, volatiltias mata uang digital justru dapat membawa resiko nan terlalu besar.
Jika kondisi dasar sudah terpenuhi, strategi nan direkomendasikan adalah Micro-DCA (Dollar Cost Averaging mikro). Metode ini dilakukan dengan menyisihkan biaya mini secara rutin, misalnya Rp 50.000 hingga Rp 100.000 per minggu, alias sekitar Rp 300.000 per bulan. Angka itu setara 3–5 persen dari pendapatan bulanan, pemisah kondusif bagi mereka nan mempunyai penghasilan terbatas.
Aset nan dipegang pun tidak boleh sembarangan. Berdasarkan pengalaman para trader dan penanammodal senior, investasi paling kondusif hanya pada aset ‘bluechip‘, ialah Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH), dengan komposisi 70 persen dan 30 persen. Aset ini dinilai paling stabil dan mempunyai esensial kuat, sehingga cocok untuk penanammodal dengan resiko finansial tinggi.

Baca Juga: Cara Menghasilkan Uang Dengan Memanfaatkan Momentum BNB Meme Season
Platform investasi juga kudu menjadi perhatian. Legalitas Bappebti menjadi kriteria wajib dalam memilih aplikasi, seperti Indodax, Pintu alias Tokocrypto. Faktor keamanan sangatlah krusial, terutama bagi mereka nan menabung dengan biaya terbatas.
Metode Micro-DCA dianggap efektif lantaran tidak membikin tekanan finansial dan psikologis. Pasalnya, orang dengan penghasilan di bawah standar kepantasan tidak perlu mengejar harga. Cukup beli di waktu nan sama setiap minggu dan biarkan nilai rata-rata bekerja. Strategi ini memungkinkan penanammodal mini tetap masuk pasar tanpa terjebak dalam volatilitas ekstrem.
Namun begitu, ada larangan bagi mereka nan berpenghasilan di bawah standar. Mereka tidak boleh melakukan trading harian, menggunakan futures, membeli koin spekulatif, alias mengikuti grup sinyal. Aktivitas beresiko tinggi ini dinilai bisa menghabiskan seluruh tabungan dalam hitungan hari.
Dengan disiplin menabung Rp 300.000 per bulan, seseorang dapat mengumpulkan lebih dari 10 juta dalam tiga tahun. Nilai itu berpotensi tumbuh lebih besar jika pasar berada pada siklus bullish, meski para mahir menekankan bahwa untung di masa depan tidak pernah bisa dijamin.
Pada akhirnya, menabung mata uang digital bagi pemilik penghasilan Rp3 juta bukanlah persoalan bisa alias tidak mampu, melainkan soal strategi. Investasi kecil, jika dilakukan secara konsisten dan berhati-hati, tetap dapat menjadi modal masa depan. Strategi mini namun disiplin justru sering menjadi pembeda antara mereka nan sekadar mencoba dan mereka nan berhasil.

Disclaimer: Semua konten nan diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan nan telah tayang di bukan nasihat investasi alias saran trading.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran mata uang digital adalah aset volatil dan berisiko tinggi. tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.
1 hari yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·