Data Ekonomi yang Dapat Memicu Volatilitas, Bitcoin Diprediksi Stagnan

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

Volatilitas di pasar finansial dunia diprediksi bakal terus bersambung dalam beberapa hari ke depan, dipengaruhi oleh sejumlah info ekonomi krusial nan bakal dirilis oleh pemerintah Amerika Serikat. 

Dampak dari info ini tidak hanya bakal terasa di pasar tradisional, tetapi juga di pasar kripto, khususnya pada nilai Bitcoin. 

Data Perekonomian Amerika Menciptakan Volatilitas

Sejumlah parameter ekonomi dari Amerika Serikat diprediksi bakal mempengaruhi sentimen pasar secara signifikan. Pertama, info CB Consumer Confidence nan bakal diumumkan hari ini, diperkirakan bakal mengalami penurunan dari 97 menjadi 96. 

Kepercayaan konsumen adalah parameter krusial nan mengukur seberapa optimis alias pesimis konsumen mengenai kondisi ekonomi. Penurunan kepercayaan konsumen ini dapat menunjukkan kekhawatiran masyarakat terhadap kondisi ekonomi nan bisa berakibat negatif pada pasar. Jika konsumen merasa tidak percaya tentang masa depan ekonomi, mereka condong mengurangi pengeluaran, nan pada gilirannya dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Selanjutnya, GDP Growth Rate QoQ nan bakal diumumkan pada tanggal 30, diproyeksikan turun drastis dari 3,4% menjadi 1,4%. 

Produk Domestik Bruto (PDB) adalah salah satu parameter ekonomi paling komprehensif nan mencerminkan total nilai peralatan dan jasa nan diproduksi di suatu negara. 

Penurunan pertumbuhan ekonomi ini dapat mencerminkan perlambatan aktivitas ekonomi nan lebih luas, nan dapat menimbulkan ketidakpastian dan meningkatkan volatilitas di pasar. 

Penurunan tajam dalam pertumbuhan PDB bisa menandakan bahwa ekonomi sedang menghadapi tantangan serius, seperti penurunan investasi upaya alias konsumsi rumah tangga nan melemah.

Selain itu, info PCE (Personal Consumption Expenditures) dan Core PCE nan bakal dirilis pada tanggal 31 diperkirakan bakal tetap stagnan. 

PCE adalah parameter krusial nan mengukur perubahan nilai peralatan dan jasa nan dibeli oleh konsumen. 

Core PCE mengecualikan nilai makanan dan daya nan seringkali berfluktuasi, memberikan gambaran nan lebih stabil tentang inflasi. 

Meskipun stagnasi ini mungkin menunjukkan stabilitas nilai di beberapa sektor, perihal ini juga dapat diinterpretasikan sebagai kurangnya pertumbuhan ekonomi nan signifikan, nan bisa menambah tekanan pada pasar keuangan. 

Jika inflasi tetap rendah, ini bisa menjadi tanda bahwa permintaan domestik tetap lemah, nan dapat menambah kekhawatiran tentang prospek ekonomi jangka panjang.

Dampak terhadap Harga Bitcoin

Volatilitas di pasar finansial tradisional seringkali membawa akibat pada pasar kripto, khususnya Bitcoin. 

Saat ini, nilai Bitcoin diperkirakan bakal terus berkonsolidasi dalam area nilai $64,000 hingga $71,000. 

Fluktuasi nan diakibatkan oleh info ekonomi dari Amerika Serikat dapat mempengaruhi pergerakan nilai Bitcoin dalam jangka pendek.

Grafik Harian BTCUSD

Jika info kepercayaan konsumen dan pertumbuhan GDP nan dirilis menunjukkan hasil nan lebih jelek dari nan diharapkan, perihal ini bisa memperburuk sentimen pasar dan mendorong tindakan jual, nan pada gilirannya dapat menekan nilai Bitcoin. 

Penurunan kepercayaan konsumen nan signifikan bisa memicu kepanikan di kalangan investor, nan mungkin beranjak ke aset nan lebih kondusif dan menjual aset berisiko seperti Bitcoin. 

Demikian pula, penurunan tajam dalam pertumbuhan GDP bisa menambah tekanan negatif pada pasar kripto.

Sebaliknya, jika info nan dirilis lebih baik dari perkiraan, perihal ini bisa memberikan dorongan positif bagi Bitcoin, meskipun dampaknya mungkin terbatas mengingat kondisi ekonomi dunia nan tetap penuh ketidakpastian. 

Peningkatan nan tidak terduga dalam kepercayaan konsumen alias pertumbuhan GDP bisa meningkatkan sentimen pasar secara keseluruhan, nan dapat memberikan dorongan jangka pendek bagi Bitcoin. 

Namun, lantaran pasar mata uang digital sangat sensitif terhadap buletin dan perkembangan ekonomi, volatilitas tetap menjadi aspek utama nan kudu diperhatikan oleh investor.

Secara keseluruhan, penanammodal di pasar mata uang digital perlu memantau rilis info ekonomi dari Amerika Serikat dengan cermat, lantaran volatilitas nan dihasilkan dapat memberikan kesempatan serta akibat nan signifikan terhadap portofolio mereka. 

Pasar dengan volatilitas tinggi dapat menawarkan kesempatan bagi trader nan siap menghadapi risiko, tetapi juga bisa menjadi jebakan bagi trader nan tidak waspada. 

Oleh lantaran itu, selalu krusial untuk melakukan kajian mendalam dan mengikuti perkembangan terkini untuk mengoptimalkan strategi investasi masing-masing.

Disclaimer: Semua konten nan diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan nan telah tayang di bukan nasihat investasi alias saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran mata uang digital adalah aset volatil dan berisiko tinggi. tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin nan sudah bergulat di bagian trading dari tahun 2013. Sering menulis tulisan tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.

Selengkapnya
Sumber Crypto Harian
Crypto Harian