Analisis Harga Bitcoin Pekan Ini: Sentimen Elon Musk, FOMO, dan Data On-Chain

Harga Bitcoin saat ini sedang menguji pemisah krusial di kisaran $109,000, setelah beberapa pekan mengalami konsolidasi nan cukup ketat. 

Beberapa sentimen baru muncul, termasuk pernyataan dari Elon Musk soal support terbuka terhadap Bitcoin, pertanda teknikal dari RSI bulanan, hingga info on-chain nan menunjukkan peningkatan akumulasi. 

Dengan nilai nan tetap tertahan, pertanyaan utamanya adalah apakah Bitcoin bisa menembus $110,000 dan melanjutkan penguatan, alias justru kembali terkoreksi ke $105,000 apalagi $100,000.

Dukungan Elon Musk Dorong Sentimen Positif 

Elon Musk kembali menyita perhatian publik dengan mengumumkan pembentukan partai politik baru berjulukan America Party. Dalam pernyataan publiknya di platform X, Musk menegaskan bahwa partai ini bakal mendukung penuh Bitcoin, dan menyebut sistem fiat sebagai sesuatu nan “tidak punya harapan.” 

Langkah ini muncul setelah meningkatnya ketegangan antara dirinya dan Donald Trump, usai pengesahan One Big Beautiful Bill Act.

Musk sebelumnya sempat menjadi tokoh nan dekat dengan Presiden Trump, namun perpecahan antara keduanya sekarang terlihat makin jelas. Dalam salah satu polling nan dibuat Elon, sekitar 80% pengikutnya mendukung pendapat membentuk partai baru. 

Walaupun America Party tetap belum resmi dan belum mempunyai struktur nan jelas, pernyataan terbuka Elon tentang support terhadap Bitcoin memberi dorongan sentimen positif bagi aset digital tersebut.

Penting dicatat bahwa Elon tidak secara langsung menyebut bakal menerapkan kebijakan pro-Bitcoin, melainkan hanya menyampaikan support dalam konteks politik dan ideologis. 

Namun, mengingat pengaruh besar nan dimilikinya di media sosial dan organisasi teknologi, pernyataan tersebut tetap dinilai signifikan oleh sebagian pelaku pasar.

Walau begitu, penanammodal tetap perlu berhati-hati lantaran akibat dari opini figur publik seperti Elon biasanya berkarakter jangka pendek. 

Tanpa diiringi perubahan kebijakan nyata alias mengambil institusional, pergerakan nilai nan dipicu oleh sentimen ini condong sigap kembali stabil setelah euforia awal mereda.

Analis Sebut FOMO Mulai Signifikan

Sementara itu, analis kuantitatif PlanB memandang adanya indikasi bahwa Bitcoin tengah bersiap memasuki fase kenaikan nan lebih kuat. Ia mengawasi bahwa Relative Strength Index (RSI) bulanan mulai kembali naik, mendekati nomor 75. 

Menurut PlanB, nomor ini menjadi penanda krusial dalam siklus pasar, lantaran biasanya diikuti oleh periode apresiasi nilai nan cukup panjang.

Dalam beberapa siklus sebelumnya, RSI nan bergerak di atas 80 sering kali bertepatan dengan lonjakan nilai nan sigap dan agresif. Ini terjadi pada tahun 2017 dan kembali terlihat pada 2021. 

Menurut PlanB, jika pola tersebut terulang, bukan tidak mungkin Bitcoin bakal menutup bulan Juli di dekat nomor $125,000. 

Namun dia juga menegaskan bahwa volatilitas tetap tinggi, dan pergerakan jangka pendek bisa sangat fluktuatif.

Selain parameter teknikal, suasana pasar juga mulai memperlihatkan indikasi FOMO dari kalangan penanammodal ritel. Momentum positif nan terjadi dalam beberapa minggu terakhir menarik perhatian kembali, terutama dari mereka nan sebelumnya tetap ragu untuk masuk pasar. 

Kembalinya minat beli dalam jumlah besar dapat mempercepat pergerakan harga, terutama jika disertai dengan volume perdagangan nan tinggi.

Namun demikian, kondisi ini juga menyimpan potensi risiko. Ketika nilai mendekati pemisah atas tanpa support esensial nan kuat, kemungkinan terjadinya koreksi tetap terbuka. 

Oleh lantaran itu, krusial untuk tetap memperhatikan aspek konfirmasi seperti volume dan konsistensi tren, bukan hanya sentimen sementara.

Analisis Harga Bitcoin 

Pada saat ini, Bitcoin diperdagangkan di sekitar $109,000, dan berada tepat di bawah pemisah krusial di $110,000. Batas tersebut dianggap sebagai area kritis nan kudu dilewati sebelum Bitcoin dapat melanjutkan kenaikan menuju $120,000.

Grafik Harian BTCUSD

Jika nilai bisa menembus dan memperkuat di atas $110,000 dalam beberapa hari ke depan, maka sasaran berikutnya menjadi lebih masuk logika untuk dicapai.

Namun jika gagal, maka ada kemungkinan koreksi ke bawah bakal terjadi, dengan $105,000 sebagai sasaran koreksi pertama, dan $100,000 sebagai area psikologis kuat nan menjadi pemisah bawah baru bagi banyak investor. 

Pola nilai dalam beberapa hari terakhir menunjukkan adanya ketidakpastian, di mana sentimen positif belum cukup kuat untuk mendorong penembusan ke atas, namun tekanan jual juga belum mendominasi.

Salah satu parameter lain nan mendukung potensi penguatan adalah info on-chain nan menunjukkan peningkatan outflow dari platform exchange. Berdasarkan kajian dari akun di sosial media, rasio aliran keluar Bitcoin dari exchange selama 30 hari terakhir berada di sekitar 0.9. 

Angka ini mencerminkan bahwa lebih banyak Bitcoin ditarik ke dompet pribadi dibandingkan nan dimasukkan ke platform jual beli. 

Situasi seperti ini biasanya mengindikasikan bahwa penanammodal condong mau menyimpan aset mereka, bukan menjualnya dalam waktu dekat.

Fenomena ini mendukung pandangan bahwa banyak pelaku pasar tengah bersiap menghadapi potensi apresiasi lebih lanjut, sembari menunggu konfirmasi teknikal dari nilai pasar. 

Namun, selama $110,000 belum betul-betul ditembus, maka skenario koreksi tetap kudu diperhitungkan dalam strategi perdagangan.

Kesimpulan

Bitcoin saat ini berada dalam fase krusial, tepat di bawah pemisah krusial $110,000. Dukungan dari Elon Musk terhadap Bitcoin melalui partai politik barunya menciptakan sentimen positif, namun pengaruhnya tetap terbatas pada ranah opini publik. 

Sementara itu, RSI bulanan nan menguat dan indikasi FOMO dari penanammodal ritel mengisyaratkan kemungkinan masuknya fase kenaikan baru.

Namun semua itu berjuntai pada apakah Bitcoin bisa menembus $110,000 secara meyakinkan alias tidak. Jika berhasil, sasaran $120,000 menjadi lebih realistis. 

Sebaliknya, jika gagal, koreksi ke $105,000 hingga $100,000 sangat mungkin terjadi. Data on-chain menunjukkan bahwa penanammodal tetap percaya terhadap prospek jangka panjang, tetapi konfirmasi nilai tetap diperlukan untuk menentukan arah pergerakan selanjutnya.