Tekanan terhadap XRP kembali terasa kuat memasuki akhir 2025. Setelah kandas mempertahankan area nilai psikologis di atas $2, sentimen pasar bergerak ke arah nan semakin defensif.
Penurunan minat pada perdagangan derivatif, meningkatnya kehati-hatian penanammodal ritel, serta rumor token unlock nan bakal datang menciptakan suasana nan condong negatif.

Walau begitu, situasi ini justru memunculkan pertanyaan krusial bagi pelaku pasar. Apakah fase tekanan ini menandai akhir dari kesempatan XRP, alias justru menjadi periode transisi sebelum pergerakan nilai nan lebih sehat?
Di tengah narasi pesimistis nan mendominasi, pasar tetap menyimpan rasa penasaran apakah XRP betul-betul kehabisan tenaga alias hanya sedang menunggu momentum baru.
Sentimen dan Transaksi Investor XRP Saat Ini
Data terbaru menunjukkan adanya perubahan signifikan dalam perilaku penanammodal XRP, khususnya di pasar derivatif.
Open interest XRP futures di Binance tercatat turun ke sekitar $453 juta, menjadi titik terendah sejak akhir 2024.

Angka ini mencerminkan penurunan tajam dibandingkan awal 2025, ketika open interest sempat melampaui $1 miliar seiring dengan reli nilai dan meningkatnya aktivitas spekulatif.
Penurunan open interest ini mengindikasikan keluarnya trader jangka pendek nan sebelumnya mengandalkan leverage tinggi. Saat leverage menyusut, pasar condong kehilangan dorongan garang nan biasanya memicu pergerakan sigap ke atas maupun ke bawah.
Dalam konteks XRP, kondisi ini membikin pergerakan nilai menjadi lebih tidak stabil, namun juga mengurangi akibat likuidasi besar nan kerap terjadi saat pasar terlalu padat oleh posisi spekulatif.
Menariknya, fase open interest rendah dalam sejarah XRP sering kali menjadi periode peralihan. Aktivitas perdagangan mulai bergeser dari kekuasaan derivatif ke permintaan spot nan lebih murni.
Namun, peralihan ini tidak selalu berfaedah pemulihan nilai secara instan. Justru, pasar sering memerlukan waktu untuk menemukan keseimbangan baru sebelum muncul arah nan lebih jelas.
Di sisi lain, tekanan terhadap penanammodal ritel juga menjadi sorotan. Sejumlah analis menilai bahwa penurunan nilai XRP saat ini bukan semata hasil pelemahan fundamental, melainkan akibat dari dinamika likuiditas.
Narasi nan berkembang menyebut bahwa lembaga besar condong menarik likuiditas dari pasar ritel untuk memperbaiki posisi finansial mereka setelah keahlian kuartal nan kurang memuaskan.
Situasi ini membikin penanammodal ritel berada dalam posisi nan rentan, terutama ketika keputusan diambil berasas emosi dan ekspektasi jangka pendek.
Kondisi tersebut diperparah oleh menurunnya kredibilitas prediksi nilai nan terlalu optimistis. Banyak proyeksi sebelumnya kandas terealisasi, lampau digantikan oleh narasi penenang tanpa pertimbangan akibat nan jelas.
Akibatnya, sebagian penanammodal terjebak dalam pola keputusan berbasis harapan, bukan kajian nan rasional. Dalam lingkungan seperti ini, kehati-hatian menjadi aspek utama untuk bertahan.
Sentimen negatif juga diperkuat oleh rumor token unlock XRP nan dijadwalkan pada awal Januari 2026. Walau secara historis Ripple kerap mengembalikan sebagian besar token nan dibuka ke escrow, pasar tetap merespons dengan kewaspadaan.
Setiap potensi tambahan likuiditas, sekecil apa pun, dapat memicu tekanan jual di tengah kondisi sentimen nan sudah rapuh. Oleh lantaran itu, pelaku pasar condong menunggu kepastian sebelum mengambil langkah agresif.
Analisis Harga XRP
Dari sisi pergerakan harga, XRP saat ini berada dalam fase nan menantang. Harga telah turun di bawah beberapa wilayah nilai penting, termasuk area $2.00 dan $1.90, dan sekarang bergerak di sekitar $1.87.
Secara teknikal, struktur pergerakan nilai tetap menunjukkan kecenderungan negatif, dengan tekanan jual nan belum sepenuhnya mereda.
Grafik Harian XRPUSD

Daerah nilai $1.80 menjadi pemisah bawah nan sangat krusial. Jika area ini ditembus secara tegas, maka koreksi berpotensi bersambung tanpa angan positif dalam sisa tahun ini, apalagi hingga kuartal pertama 2026.
Penembusan pemisah bawah tersebut dapat memperkuat sentimen negatif dan mendorong penanammodal untuk semakin defensif, terutama di tengah minimnya katalis jangka pendek nan mendukung pemulihan.
Sebaliknya, dari sisi atas, XRP memerlukan dorongan nan cukup kuat untuk kembali melewati wilayah nilai $2.22.
Area ini berkedudukan sebagai pemisah atas awal nan kudu ditembus untuk mengubah struktur pergerakan nilai menjadi lebih konstruktif. Tanpa keberhasilan menembus area ini, setiap kenaikan condong hanya berkarakter teknikal dan rawan diikuti tekanan jual lanjutan.
Jika XRP bisa memperkuat dan melampaui $2.22, sasaran berikutnya berada di sekitar $2.65. Daerah nilai ini dapat menjadi awal dari apresiasi nilai nan lebih positif, terutama jika didukung oleh peningkatan volume spot dan membaiknya sentimen pasar secara keseluruhan. Namun, skenario ini tetap berkarakter kondisional dan sangat berjuntai pada perubahan struktur pasar.
Indikator teknikal juga memperkuat pandangan kehati-hatian. Indikator teknikal seperti EMA tetap menunjukkan posisi nilai berada di bawah rata-rata pergerakan utama, menandakan tren jangka menengah nan belum berbalik.
Sementara itu, parameter RSI tetap bergerak di wilayah nan mencerminkan tekanan jual, tanpa tanda pemulihan nan konsisten. Kombinasi kedua parameter ini mengindikasikan bahwa momentum negatif tetap mendominasi.
Selain aspek teknikal, rumor esensial jangka pendek juga turut memengaruhi persepsi pasar. Token unlock nan bakal datang menjadi salah satu konsentrasi utama.
Meskipun Ripple secara konsisten mengembalikan sekitar 60% hingga 80% token nan dibuka ke escrow, pasar tetap mengantisipasi kemungkinan adanya tambahan suplai nan beredar.
Reaksi pasar sering kali lebih dipengaruhi oleh ekspektasi daripada realisasi, sehingga volatilitas dapat meningkat menjelang dan sesaat setelah proses unlock.
Di sisi lain, wacana izin nan lebih jelas pada 2026, termasuk pembahasan kerangka CLARITY, memberikan secercah angan jangka menengah hingga panjang.
Regulasi nan konsisten dan transparan berpotensi menciptakan keseimbangan baru antara lembaga dan penanammodal ritel. Namun, hingga kepastian tersebut betul-betul terwujud, tekanan jangka pendek diperkirakan tetap bakal membayangi pergerakan nilai XRP.
Kesimpulan
Situasi XRP saat ini mencerminkan fase pasar nan penuh tekanan dan ketidakpastian. Penurunan minat spekulatif, tekanan dari dinamika likuiditas, serta rumor token unlock menciptakan sentimen nan condong negatif. Dalam kondisi seperti ini, menjaga manajemen akibat menjadi perihal nan mutlak.
Keputusan berbasis emosi dan rasa takut tertinggal justru dapat memperbesar potensi kerugian. Investor perlu memahami bahwa tidak setiap penurunan adalah kesempatan beli, dan tidak setiap narasi optimistis layak diikuti.
Dengan pendekatan nan lebih disiplin, konsentrasi pada pergerakan nilai nan terkonfirmasi, serta kesadaran bakal risiko, pelaku pasar dapat memperkuat tanpa terjebak dalam euforia alias kepanikan nan berlebihan.
Disclaimer: Semua konten nan diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan nan telah tayang di bukan nasihat investasi alias saran trading.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran mata uang digital adalah aset volatil dan berisiko tinggi. tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.
15 jam yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·