Tiga Prediksi Harga Bitcoin Oleh Perusahaan Raksasa

Sedang Trending 2 hari yang lalu

– Dengan Bitcoin (BTC) terus mencetak rekor dan penanammodal dunia berburu ‘safe haven’ aset digital, pertanyaan besar kembali mencuat, ialah seberapa tinggi BTC bisa naik dan sampai kapan?

Melansir dari cointelegraph.com, istilah ‘buy low, sell high’ mungkin terdengar sederhana. Akan tetapi, tidak sedikit dari kalangan trader maupun penanammodal kandas mengeksekusinya di puncak siklus bullish.

Di tengah optimisme nan menggelegak dan prediksi nilai baru nan terus bermunculan, penanammodal kudu menavigasi pasar nan bergerak sigap tanpa kepastian arah jangka pendek.

Proyeksi Harga Bitcoin 2025: Dari Konservatif ke Spekulatif

Sejak BTC menembus US$ 90.000 pada akhir 2024, proyeksi nilai dari firma-firma besar mulai bermunculan sebagai berikut:

  • VanEck: Target US$ 180.000
  • Galaxy Digital: Target US$ 200.000+
  • Fundstrat: Target US$ 250.000

Alasan di kembali angka-angka ini cukup konsisten:

  • Adopsi institusional
  • Regulasi nan lebih bersahabat
  • Lonjakan arus masuk ke ETF Bitcoin Spot
  • Ketidakpastian makroekonomi global

Namun, sekarang ada aspek tambahan, ialah likuiditas dunia nan terus meningkat dan ekspektasi inflasi tinggi nan belum mereda. Arthur Hayes, co-founder BitMEX menyebut bahwa nilai Bitcoin sepenuhnya digerakkan oleh ekspektasi terhadap suplai fiat, dan ekspektasi tersebut saat ini sangat bullish.

Baca Juga: Trump Media Borong Bitcoin Senilai US$ 2,32 Miliar, Siapkan Ekspansi Agresif

Resiko Tahun Depan

Beberapa analis tetap percaya pada pola siklus 4 tahun Bitcoin, nan biasanya diakhiri dengan bear market pasca halving. Namun, bunyi baru mulai menggugat narasi lama ini.

Willy Woo, analis on-chain terkemuka, mengatakan bahwa sinyal resiko saat ini tetap rendah, menandakan likuiditas sisi beli nan kuat.

“Jangan terlalu percaya pada siklus 4 tahun nan rapi. BTC sekarang menjadi inidikator utama pergerakan makro global,” ungkap Woo.

Woo menambahkan, dengan halving makin kehilangan pengaruh dan tekanan fiskal AS makin berat, Bitcoin bisa berkedudukan sebagai barometer tekanan sistem finansial global.

Apa Kata Para Pemain Besar?

  • Nik Bhatia (The Bitcoin Layer): Bitcoin sekarang naik bukan lantaran optimisme, tapi lantaran pencarian netralitas di tengah kekacauan pasar obligasi dan utang pemerintah.
  • Stack Hodler: Menyoroti kegagalan upaya pemerintahan Trump untuk menurunkan imbal hasil 10 tahun Amerika, serta ancaman defisit fiskal jangka panjang.
  • Joe Burnett (Unchained): Memperkirakan adanya ‘perlombaan antar negara’ dalam akumulasi BTC.
  • ARK Invest (Cathie Wood): Memprediksi kisaran ekstrem antara US$ 500.000 hingga US$ 2.400.000 per BTC.

Satu lagi, ramalan paling ekstrem tetap datang dari Arthur Hayes sendiri, dengan perkiraan nomor sebesar US$ 1 juta per BTC sebelum 2028.

Disclaimer: Semua konten nan diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan nan telah tayang di bukan nasihat investasi alias saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran mata uang digital adalah aset volatil dan berisiko tinggi. tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.

Iqbal Maulana

Penulis nan senang mengawasi pergerakan dan pertumbuhan cryptocurrency. Memiliki pengalaman dalam beberapa kategori penulisan termasuk sosial, teknologi, dan finansial. Senang mempelajari perihal baru dan berjumpa dengan orang baru.

Selengkapnya
Sumber Crypto Harian
Crypto Harian