The Fed Turunkan Suku Bunga Acuan: Alasan Harga Bitcoin Tidak Naik

Sedang Trending 4 hari yang lalu

Pemangkasan suku kembang referensi oleh The Fed sering dianggap sebagai pemicu pergerakan positif pada aset berisiko seperti Bitcoin. 

Namun kondisi saat ini menunjukkan respons nan berbeda. Bitcoin tidak mengalami penguatan lantaran pelaku pasar menilai bahwa kebijakan tersebut lahir dari situasi ekonomi nan tetap rapuh. 

Inflasi tetap berada di atas target, pasar tenaga kerja melambat, dan beragam info krusial belum menunjukkan pemulihan. Investor memilih menunggu bukti konkret bahwa ekonomi Amerika Serikat betul-betul membaik sebelum mengalihkan biaya ke aset kripto. 

Oleh karena itu, penurunan suku kembang kali ini tidak mendorong pergerakan nan biasanya muncul pada periode kebijakan moneter longgar.

The Fed Turunkan Suku Bunga Acuan Desember 2025

Dalam konvensi pers tanggal 10 Desember 2025, Jerome Powell menegaskan komitmen The Fed terhadap dua mandat utama mereka ialah menjaga stabilitas nilai dan mendukung kondisi tenaga kerja nan sehat. 

Powell menjelaskan bahwa meskipun beberapa info resmi belum dirilis, parameter ekonomi nan tersedia menunjukkan bahwa perekonomian Amerika Serikat belum mengalami perubahan signifikan dibandingkan pertemuan Oktober. 

Aktivitas ekonomi tetap bergerak moderat, konsumsi stabil, namun sektor perumahan tetap lemah.

The Fed akhirnya memutuskan untuk menurunkan suku kembang referensi sebesar 0.25%. Powell menyampaikan bahwa keputusan ini diambil lantaran akibat terhadap tenaga kerja meningkat dalam beberapa bulan terakhir. 

Pengangguran telah naik menjadi 4.4% berasas laporan September, dan nomor pembuatan pekerjaan melambat secara nyata. Beberapa aspek seperti berkurangnya imigrasi dan turunnya partisipasi tenaga kerja menjadi penyebab berkurangnya dinamika pasar tenaga kerja. 

Powell menyebut bahwa kondisi pasar tenaga kerja sekarang lebih lembut dan mempunyai akibat penurunan di masa mendatang.

Inflasi tetap berada di sekitar 2.8% baik pada PCE keseluruhan maupun PCE inti, nan berfaedah tetap di atas sasaran 2%. Powell menjelaskan bahwa inflasi peralatan mengalami kenaikan lantaran akibat tarif, sementara inflasi jasa menunjukkan perbaikan. 

Meskipun terdapat proses moderasi inflasi, The Fed belum memandang argumen nan cukup kuat untuk menyimpulkan bahwa inflasi bakal segera kembali stabil pada target.

Dalam proyeksi ekonomi terbaru, The Fed memperkirakan pertumbuhan ekonomi sebesar 1.7% pada tahun ini dan 2.3% pada tahun depan. 

Data ini menunjukkan bahwa perekonomian tetap bertahan, namun tidak cukup untuk menciptakan kepercayaan pasar bahwa pemulihan kuat sedang berlangsung. 

Oleh lantaran itu, pemangkasan suku kembang bukan merupakan sinyal kekuatan ekonomi, melainkan upaya menjaga stabilitas di tengah pelemahan.

Selain itu, Powell menjelaskan bahwa The Fed memulai pembelian Treasury jangka pendek untuk menjaga kecukupan persediaan dalam sistem keuangan. The Fed New York mengumumkan bahwa pembelian senilai $40 miliar bakal dilakukan pada bulan pertama. 

Langkah tambahan ini dibuat agar suku kembang jangka pendek tetap terjaga dalam kisaran target. The Fed menilai bahwa permintaan terhadap persediaan meningkat seiring pertumbuhan ekonomi sehingga pembelian tersebut bakal dilakukan sesuai kebutuhan pasar.

Dalam keputusan FOMC, kebanyakan personil memilih pemangkasan 0.25%. Namun terdapat perbedaan pandangan. Stephen Miran memilih pemangkasan 0.50%, sementara Austan Goolsbee dan Jeffrey Schmid memilih tidak melakukan perubahan. 

Perbedaan ini menunjukkan ketidakpastian outlook ekonomi nan cukup besar. Pasar memandang perbedaan bunyi tersebut sebagai tanda bahwa kondisi saat ini belum stabil dan dapat berubah sewaktu-waktu tergantung info berikutnya.

Powell menegaskan bahwa kebijakan moneter tidak berada pada jalur nan ditentukan. Setiap keputusan bakal dibuat berasas info ekonomi nan masuk. 

Hal ini menguatkan pandangan bahwa pemangkasan suku kembang pada pertemuan Desember tidak menandakan dorongan ekspansif nan kuat dalam waktu dekat.

Analisis Harga Bitcoin

Salah satu argumen kenapa Bitcoin tidak mengalami penguatan setelah pemangkasan suku kembang adalah lantaran pasar menilai The Fed melakukan langkah tersebut sebagai respons terhadap kondisi ekonomi nan tetap melemah. 

Grafik Harian BTCUSD

Biasanya pelaku pasar menyambut pemotongan suku kembang sebagai kesempatan untuk mengambil akibat lebih tinggi. Namun saat ini responsnya berbeda. Para penanammodal mau memandang info ekonomi nan membuktikan bahwa situasi sedang menuju perbaikan.

Pernyataan Powell menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja melambat, inflasi belum turun ke nomor 2%, dan beberapa info krusial tetap belum stabil. 

Kondisi tersebut membikin pasar ragu untuk masuk secara garang ke Bitcoin alias aset berisiko lainnya. Tanpa support info ekonomi nan kuat, pasar mata uang digital condong bergerak dalam pola hati-hati dan dipengaruhi tekanan koreksi.

Harga Bitcoin saat ini berada di sekitar $90,000 dan tetap menunjukkan kecenderungan bergerak turun. Pergerakan ini mencerminkan sikap pasar nan menahan diri untuk membeli. 

Jika tekanan turun berlanjut, Bitcoin berpotensi menguji wilayah nilai sekitar $84,000 sebagai pemisah koreksi berikutnya. 

Daerah tersebut kemungkinan menjadi titik di mana pasar bakal mengevaluasi apakah tekanan bakal bersambung alias terdapat potensi stabilisasi.

Jika terjadi pemulihan minat beli, Bitcoin dapat kembali mendekati wilayah atas nan lebih kuat. Untuk mulai menunjukkan tanda-tanda penguatan, Bitcoin perlu melewati kisaran $94,000. Jika sukses ditembus, sasaran berikutnya berada di sekitar $106,000. 

Namun potensi tersebut tetap sangat berjuntai pada info ekonomi berikutnya, terutama laporan inflasi, tenaga kerja, dan perkembangan PCE.

Pelaku pasar sekarang lebih konsentrasi pada bukti nyata dibandingkan respons spontan terhadap kebijakan. Mereka mau memandang apakah perekonomian betul-betul pulih. 

Jika info bulan depan menunjukkan inflasi menurun dan pasar tenaga kerja stabil, maka minat terhadap Bitcoin dapat meningkat kembali. Namun jika info tetap lemah, pasar mungkin mempertahankan koreksi.

Dengan demikian, pergerakan Bitcoin saat ini bukan disebabkan oleh kurangnya pemotongan suku bunga, tetapi lebih lantaran keraguan mengenai arah ekonomi Amerika Serikat. 

Selama info ekonomi tidak menunjukkan perbaikan nan jelas, Bitcoin tetap berada dalam fase sensitif terhadap sentimen negatif.

Kesimpulan

Situasi makro saat ini membikin pemangkasan suku kembang tidak cukup untuk mendorong Bitcoin naik. Harga Bitcoin berada di sekitar $90,000 dan kesempatan koreksi ke $84,000 tetap terbuka andaikan tekanan turun berlanjut. 

Para trader dan penanammodal sebaiknya menjaga manajemen risiko, menghindari posisi garang tanpa konfirmasi, dan memperhatikan info ekonomi nan bakal dirilis dalam beberapa minggu ke depan. Pendekatan hati-hati lebih sesuai sampai kondisi ekonomi menunjukkan perbaikan nan lebih kuat.

Disclaimer: Semua konten nan diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan nan telah tayang di bukan nasihat investasi alias saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran mata uang digital adalah aset volatil dan berisiko tinggi. tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.

Selengkapnya
Sumber Crypto Harian
Crypto Harian