– Ketua The Fed, Jerome Powell kembali mengguncang pasar setelah menyatakan bahwa pemangkasan suku kembang di bulan Desember belum tentu terjadi. Melansir dari coingape.com, komentar tersebut langsung memicu tindakan jual di pasar mata uang digital dan finansial global, membuyarkan optimisme bahwa The Fed bakal terus melonggarkan kebijakan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nan melambat.
Berbicara dalam konvensi pers setelah pertemuan FOMC Oktober, Powell mengakui bahwa:

- Pasar tenaga kerja Amerika Serikat mulai melemah.
- Inflasi tetap ‘cukup tinggi’.
- Kebijakan tarif baru ikut menekan harga.
Ia juga menegaskan bahwa para pejabat The Fed berbeda pandangan secara tajam soal perlunya pemangkasan lagi tahun ini.
“Pemangkasan suku kembang pada Desember bukanlah sesuatu nan telah diputuskan. Bahkan bisa dibilang jauh dari pasti,” ungkap Powell.
Meski suku kembang tetap dipangkas 25 basis, sama seperti bulan lalu, Powell mengumumkan bahwa program pengetatan neraca (quantitative tightening) bakal dihentikan mulai 1 Desember 2025.

Langkah ini diambil lantaran likuiditas pasar dinilai sudah mencukupi, dan biaya pendanaan serta suku kembang repo meningkat dalam beberapa minggu terakhir. Akhirnya, Fed berakhir memangkas neraca tetapi belum terus melanjutkan pemangkasan suku kembang ke depan.
Baca Juga: 3 Koin Ini Langsung Melejit Pasca ETF-Nya Disetujui
Bitcoin dan Ethereum Langsung Terkoreksi
Tak lama setelah Powell bicara, nilai Bitcoin (BTC) turun ke US$ 1,49 ke US$ 111.237, dan Ethereum (ETH) turun 1,07 persen ke US$ 3.937, menurut info dari TradingView.
Koreksi ini membalikkan kenaikan sebelumnya, seiring reaksi pasar terhadap sinyal mixed dari Powell.
“Pernyataan Powell dibaca pasar sebagai peringatan bahwa The Fed tidak bakal memberi support tambahan dalam corak rate cut lanjutan dalam waktu dekat,” ujar salah satu analis pasar.
Penurunan ini tidak hanya terjadi di kripto. Pasar saham dan obligasi AS juga ikut melemah:
- Imbal hasil US Treasury naik
- Dolar AS menguat
- Pasar saham melemah tajam
Aset berisiko seperti mata uang digital jadi kurang menarik lantaran penanammodal mencari aset nan lebih aman.
BTC Masih Ada Harapan?
Meski reaksi awal negatif, nilai Bitcoin punya sejarah memantul kembali setelah pertemuan FOMC. Dengan pertemuan berikutnya dijadwalkan bulan depan, tidak menutup kemungkinan bahwa BTC bisa kembali menguat, apalagi mencetak all-time high baru jika sentimen membaik.
Namun untuk saat ini, Powell telah menyiram air dingin pada ekspektasi bahwa pelonggaran moneter bakal terus bersambung dalam waktu dekat.

Disclaimer: Semua konten nan diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan nan telah tayang di bukan nasihat investasi alias saran trading.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran mata uang digital adalah aset volatil dan berisiko tinggi. tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.
17 jam yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·