Mengapa Kenaikan Imbal Hasil Obligasi Tekan Harga Ethereum?

Sedang Trending 2 hari yang lalu

– Pasar mata uang digital di bulan Oktober ini menorehkan senyum lantaran Bitcoin (BTC) sukses naik sesuai dengan ekspektasi para analis dan trader. Namun dengan kenaikan BTC ini, apakah koin lain termasuk Ethereum juga bakal terangkat alias malah jatuh?

Baru-baru ini, muncul kajian nan menunjukkan bahwa pergerakan nilai Ethereum (ETH) semakin dipengaruhi oleh perubahan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat.

Hal ini pun membikin beberapa mahir menganggap bahwa pasar kripto, termasuk Ethereum, semakin terhubung dengan pasar finansial tradisional khususnya dalam perihal kebijakan nan dibuat oleh The Fed.

Imbal hasil obligasi Amerika sekarang berkedudukan besar dalam menentukan arah nilai Ethereum. Ketika The Fed mengambil keputusan mengenai suku bunga, dampaknya terasa di pasar obligasi dan kemudian mempengaruhi pasar kripto.

Salah satu contohnya ketika The Fed menurunkan suku kembang sebesar 50 pedoman poin. Akibatnya, nilai Ethereum melonjak 11 persen. Hal ini menunjukkan bahwa ketika suku kembang turun, penanammodal lebih tertarik pada aset berisiko seperti mata duit mata uang digital lantaran imbal hasil dari investasi kondusif seperti obligasi juga menurun.

Baca Juga: DOGS Menawarkan Hadiah Sebesar US$10.000 Dalam Bentuk Token!

Melansir dari cryptonewsland.com, secara umum suku kembang nan lebih rendah mengurangi untung dari produk investasi kondusif seperti obligasi, sehingga mendorong penanammodal untuk mencari untung lebih besar di aset lain, termasuk kripto.

Sebaliknya, ketika imbal hasil obligasi meningkat, minat penanammodal terhadap Ethereum cenderung mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan obligasi nan menawarkan imbal hasil lebih tinggi membikin penanammodal lebih memilih investasi nan lebih kondusif dan stabil daripada aset berisiko.

Situasi ini sering terjadi ketika imbal hasil obligasi berada dalam tren naik. Saat kondisi pasar duit konvensional membaik, permintaan terhadap Ethereum condong menurun lantaran penanammodal lebih memilih obligasi nan lebih menguntungkan dan kurang berisiko.

Para pelaku pasar saat ini sedang menunggu tindakan selanjutnya dari The Fed, khususnya apakah bakal ada pemotongan suku kembang lagi. Banyak orang percaya bahwa jika suku kembang kembali diturunkan, perihal ini dapat mendorong kenaikan nilai mata duit kripto, terutama altcoin.

Para trader altcoin optimis bahwa pemotongan suku kembang lebih lanjut dapat memicu kenaikan nilai nan signfikan di pasar kripto.

Disclaimer: Semua konten nan diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan nan telah tayang di bukan nasihat investasi alias saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran mata uang digital adalah aset volatil dan berisiko tinggi. tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.

Iqbal Maulana

Penulis nan senang mengawasi pergerakan dan pertumbuhan cryptocurrency. Memiliki pengalaman dalam beberapa kategori penulisan termasuk sosial, teknologi, dan finansial. Senang mempelajari perihal baru dan berjumpa dengan orang baru.

Selengkapnya
Sumber Crypto Harian
Crypto Harian