– Pasar aset mata uang digital kembali mengalami tekanan besar pada Rabu (5/11/2025), dengan nilai kapitalisasi pasar ambruk nyaris US$ 1 triliun dalam waktu satu bulan. Dari posisi tertinggi US$ 4,3 triliun di awal Oktober, sekarang pasar turun turun ke sekitar US$ 3,4 triliun.
Penurunan tajam ini dirasakan nyaris merata oleh seluruh aset utama. Bitcoin (BTC) melemah 8 persen dalam sepekan, sempat menguji ulang level support psikologis US$ 100.000, sementara Ethereum (ETH) turun lebih dalam sebesar 16 persen, hingga ke level US$ 3.300.

Institusi Mundur, Tekanan Semakin Dalam
Melansir dari finbold.com, tak hanya ritel, penanammodal lembaga juga mulai mengurangi eksposurnya, Bitcoin ETF mencatat arus keluar sebesar US$ 1,15 miliar dalam sepekan akhir. Ini menandakan turunnya minat institusi, nan sebelumnya menjadi penggerak utama reli Bitcoin ke US$ 126.000 bulan lalu.
Efek domino pun terjadi. Hanya dalam satu malam, tercatat US$ 2,1 miliar likuidasi dari sekitar 486.000 akun trader. Dua aset utama, Bitcoin dan Ethereum menyumbang porsi terbesar:

- Bitcoin: US$ 644 juta.
- Ethereum: US$ 679,9 juta.
Sebagian besar likuidasi berasal dari posisi long, mencapai 79 persen dari total alias sekitar US$ 1,67 miliar.
Baca Juga: Top 5 TGE nan Akan Datang di November 2025
Fundamental Masih Kuat? Beberapa Analis Tetap Optimis
Meski pasar terguncang, beberapa analis tetap memandang dasar nan kokoh. Salah satunya Eric Balchunas, analis ETF dari Bloomberg, nan tetap tenang memandang koreksi ini.
“Bahkan setelah penurunan ini, Bitcoin tetap naik 300 persen sejak BlackRock mengusulkan ETF 30 bulan lalu, alias sekitar 80 persen per tahun. Santai saja,” ungkap Bachulnas.
Menurutnya, volatilitas seperti ini adalah karakter alami dari pasar kripto. Ia menilai penurunan ini lebih disebabkan oleh aspek teknikal dan leverage tinggi, bukan lantaran lemahnya esensial aset.
Tanda-Tanda Crypto Winter?
Meski ada bunyi optimis, kekhawatiran bakal datangnya crypto winter kembali mencuat, ialah periode panjang bearish nan penuh tekanan dan minim reli.
Analis Ali Martinez memperingatkan bahwa jika Ethereum kandas menembus kembali US$ 4.000, maka penurunan ke US$ 1.700 sangat mungkin terjadi.
Kondisi ini diperparah oleh tekanan di pasar finansial lain, termasuk:
- Saham teknologi seperti Palantir (PLTR) nan ambruk 8 persen meski mencatat keahlian positif.
- Indeks S&P 500 nan turun 1,2 persen, didorong oleh kekhawatiran overvaluasi saham-saham berbasis AI.

Disclaimer: Semua konten nan diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan nan telah tayang di bukan nasihat investasi alias saran trading.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran mata uang digital adalah aset volatil dan berisiko tinggi. tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.
1 hari yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·