– Pasar derivatif Ethereum (ETH) mencatat kondisi ekstrem baru pada 19 Desember, ketika tingkat leverage di Binance melonjak ke level tertinggi sepanjang sejarah. Lonjakan ini menandakan kembalinya agresivitas trader di tengah kondisi nilai ETH nan tetap rapuh, meningkatkan potensi pergerakan tajam ke dua arah.
Data dari salah satu analis on-chain, ialah CryptoOnchain menunjukkan bahwa Estimated Leverage Ratio (ELR) ETH di Binance naik ke 0,611, rekor tertinggi nan pernah tercatat.

Kenaikan leverage ini terjadi berbarengan dengan lonjakan ETH Taker Buy Sell Ratio ke 1,13, level nan terakhir terlihat pada September 2023. Rasio di atas satu menandakan bahwa pembeli garang mendominasi, dengan trader bersedia masuk posisi long di nilai pasar. Menurut CryptoOnchain, kombinasi dua parameter ini menunjukkan optimisme tinggi nan dibarengi dengan toleransi resiko nan ekstrem.
Namun optimisme tersebut tidak datang tanpa peringatan, CryptoOnchain menilai kondisi ini sebagai ‘pedang bermata dua’. Leverage besar memang bisa menjadi bahan bakar untuk menembus resisten, namun akumulasi posisi long di level historis juga membikin pasar sangat rentan terhadap volatilitas mendadak. Koreksi mini sekalipun berpotensi memicu long squeeze nan brutal.
Sejumlah analis teknikal pun memandang kesempatan jangka pendek. Salah satunya adalah Ted Pillows, nan mencatat bahwa ETH sukses memantul dari area support US$ 2.700 – US$ 2.800. Selama area ini bertahan, kesempatan kenaikan menuju US$ 3.100 – US$ 3.200 tetap terbuka. Sebaliknya, kegagalan mempertahankan support tersebut dapat menyeret nilai kembali ke kisaran US$ 2.500.
Baca Juga: Ini nan Bikin Investor Jangka Panjang Tetap Tenang Meski BTC Gagal Kembali ke US$ 90.000
Masalahnya, lonjakan leverage ini berbenturan dengan sinyal jaringan nan tetap lemah. Dalam sepekan terakhir, ETH sempat turun sekitar 12 persen dan tetap kesulitan menembus resisten utama di area US$ 3.660.
Pada saat penulisan, ETH berada sedikit di atas US$ 2.900. Angka ini mencerminkan kenaikan harian sebesar 3 persen, namun tetap mencatat penurunan mingguan, bulanan dan tahunan nan signifikan. Secara keseluruhan, nilai ETH tetap lebih dari 40 persen di bawah rekor tertingginya pada Agustus.
Selain itu, volatilitas juga tetap tinggi. Dalam 24 jam terakhir, ETH bergerak liar di antara US$ 2.780 hingga US$ 3.000, sementara volume perdagangan melonjak mendekati US$ 39 miliar. Lonjakan volume ini mengindikasikan aktivitas spekulatif nan intens, bukan dorongan permintaan spot nan stabil.
Pandangan ini diperkuat oleh info on-chain sebelumnya dari CryptoOnchain nan menunjukkan alamat pengirim aktif mendekati level terendah satu tahun. Partisipasi ritel pun terlihat lesu, nan mana pola semacam ini kerap muncul setelah periode nilai nan bergolak dan melelahkan.
Secara historis, fase seperti ini bisa menjadi masa akumulasi bagi penanammodal jangka panjang, tetapi juga sering membatasi potensi kenaikan sigap tanpa katalis baru.
Disclaimer: Semua konten nan diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan nan telah tayang di bukan nasihat investasi alias saran trading.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran mata uang digital adalah aset volatil dan berisiko tinggi. tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.
15 jam yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·