Bitcoin terlihat bergerak stagnan di awal pekan dalam area konsolidasi baru nan dianggap mengkhawatirkan oleh kebanyakan penanammodal dan trader.
Konsolidasi ini tetap disebabkan oleh aspek makroekonomi nan berasal dari Amerika, terutama dari sisi bank sentral.
Kemarin, Jerome Powell memberikan pidato mengenai suku kembang acuan, dimana salah satu pernyataannya diberikan untuk menenangkan investor, namun tetap gagal.
Pidato Jerome Powell Gagal Tenangkan Investor
Kemarin, pada 14 Mei 2024, dikabarkan bahwa Jerome Powell, Kepala Bank Sentral Amerika, resmi memberikan pidatonya mengenai langkah Bank Sentral Amerika dalam menanggapi kondisi inflasi.
Pidato ini dilaksanakan berbareng dengan publikasi info inflasi dari sisi produsen alias info PPI nan mencerminkan kondisi nilai jual peralatan nan diproduksi di perekonomian.
Artinya, saat info PPI naik, maka produsen sedang mendapatkan untung nan lebih, namun dalam kondisi ini, berfaedah sisi konsumen kudu bayar lebih nan membikin inflasi nyata justru bergerak naik.
Terlihat bahwa PPI bergerak naik dibandingkan bulan lalu, dimana kenaikannya cukup signifikan.
Kondisi ini dianggap sebagai sentimen positif jangka pendek, lantaran berfaedah perekonomian tetap produktif, namun dalam jangka panjang, jika tidak disesuaikan dengan kebijakan nan baik untuk menangani inflasi, maka konsumen bakal kesulitan memenuhi kebutuhan hidup.
Dalam pidatonya, Jerome Powell menanggapi persoalan ini dengan menyatakan bahwa Bank Sentral Amerika sedang melakukan semua nan bisa dilakukan untuk mengurangi jumlah duit beredar nan berlebihan.
Ditambah lagi, Powell menyatakan bahwa kondisi saat ini terlihat susah lantaran kebijakan fiskal tetap belum mendukung untuk menurunkan inflasi secara drastis.
Powell memberikan tambahan terakhir dengan menyatakan bahwa saat ini pandangan bank sentral tetap relatif sama ialah kontraktif alias hawkish namun tidak secara signifikan.
Saat ditanya mengenai suku kembang acuan, dia dan timnya menanggapi dengan menyatakan bahwa suku kembang referensi belum bakal bergerak naik.
Analisis Harga Bitcoin
Terkait kondisi ini, semestinya sentimen positif menjadi kuat di pasar finansial sehingga dapat mendorong aset berisiko seperti Bitcoin untuk naik.
Sayangnya, untuk saat ini tetap belum ada pergerakan tersebut lantaran kekhawatiran tetap terlihat tinggi dengan adanya publikasi info nan bakal dilaksanakan pada malam ini.
Dikabarkan bahwa malam ini Amerika bakal melaksanakan publikasi info inflasi inti dan inflasi umum nan mencerminkan kondisi nilai peralatan di perekonomiannya.
Amerika juga bakal mempublikasi info konsumsi ritel nan memperlihatkan apakah untung produsen nan naik justru membikin konsumsi bergerak turun, seperti narasi sebelumnya.
Untuk saat ini terlihat bahwa prediksi inflasi bakal bergerak turun berbareng info penjualan konsumsi ritel nan juga turun.
Artinya, meski konsumsi tetap relatif turun, info inflasi sudah mulai terkendali bergerak turun, lantaran prediksi kebanyakan ahli ekonomi menyatakan bahwa kebijakan bank sentral sudah mulai efisien.
Walau begitu, perlu ditekankan bahwa semua ini tetap prediksi, sehingga ada kemungkinan prediksi tersebut salah dan info justru memberikan hasil nan berbeda.
Grafik Harian BTCUSD
Ketidakpastian ini membikin Bitcoin tetap relatif stagnan dalam area konsolidasinya nan telah kuat sejak beberapa hari terakhir.
Terlihat untuk saat ini Bitcoin tetap terjebak di antara wilayah $60,000 dan $64,000 nan menandakan bahwa trader dan penanammodal tetap belum yakin.
Kemungkinan besar dengan narasi positif nan dibawa oleh Powell serta prediksi nan juga positif, ada kemungkinan nilai Bitcoin bakal naik, kembali ke pemisah atas konsolidasi.
Semua berjuntai pada publikasi info malam ini, andaikan info menunjukkan kondisi positif maka ada kemungkinan nilai Bitcoin dan kebanyakan crypto bakal kembali pulih.
Disclaimer: Semua konten nan diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan nan telah tayang di bukan nasihat investasi alias saran trading.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran mata uang digital adalah aset volatil dan berisiko tinggi. tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.
Iqbal Maulana
Penulis nan senang mengawasi pergerakan dan pertumbuhan cryptocurrency. Memiliki pengalaman dalam beberapa kategori penulisan termasuk sosial, teknologi, dan finansial. Senang mempelajari perihal baru dan berjumpa dengan orang baru.