– Pasar mata uang digital nan sempat diwarnai dengan lilin hijau pada Minggu (7/72024), sekarang kudu menghadapi realita dengan lilin warna merah pada Senin (8/7/2024). Pasalnya, Bitcoin (BTC) kembali mengalami penurunan sebesar 4,9 persen, dan harganya saat ini berada di nomor US$ 55.211.
Hal ini pun menarik perhatian dari seorang analis teknikal di platform X, dengan nama julukan CryptoSoulz. Pada postingan terbarunya, dia memberikan pandangan berasas hasil risetnya, mengenai apa penyebab dari terulangnya kejatuhan nilai Bitcoin.
Berdasarkan analisa nan dia lakukan secara teknis, CryptoSoulz membeberkan bahwa selama 30 hari terakhir, nilai Bitcoin turun dari US$ 72.000 ke level nan lebih rendah.
“Selama sebulan terakhir, nilai Bitcoin turun dari US$ 72.000 menjadi lebih rendah. Penurunan ini berkisar di nomor 20 persen,” ungkap CryptoSoulz.
Ia juga menjelasakan risetnya mengenai kajian fundamental. Dari apa nan dia paparkan, ada beberapa karena utama nan menendang harga Bitcoin kembali jatuh.
1. ETF Bitcoin
ETF Bitcoin memegang sekitar 5 persen dari total pasokan Bitcoin. Pada awal Juli, banyak Bitcoin ditarik dari ETF ini. Namun, baru-baru ini ada aliran masuk pasar sebesar US$ 143 juta ke ETF, nan menyebabkan kenaikan nilai dan membikin penanammodal lebih optimis.
2. Pembayaran Mt. Gox
Mt Gox, nan merupakan sebuah bursa mata uang digital nan mengalami peretasan pada tahun 2014, siap bayar kembali krediturnya. Mereka diketahui bakal mendistribusikan sebanyak 142.000 BTC, nan setara dengan 0,7 persen dari total pasokan Bitcoin.
Baca Juga: Analis Klaim Bitcoin Akan Crash Lagi, Berikut Target Harganya
3. Aktivitas Penambang
Pada tahun 2023 dan 2024, penambang Bitcoin mencatat rekor penjualan. Mereka lebih banyak menjual Bitcoin ke bursa, menyebabkan kelebihan pasokan dan permintaan nan rendah di pasar.
4. Investor Ritel dan Pemula
Banyak penanammodal pemula panik dan menjual Bitcoin mereka, nan mana menambah tekanan jual di pasar kripto. Sekitar US$ 2,4 miliar Bitcoin, nan berumur antara 3-6 bulan, dipindahkan selama penurunan nilai ini.
5. Suku Bunga AS
Suka bunga nan lebih tinggi membikin investasi berisiko tinggi seperti Bitcoin menjadi kurang menarik. Pembuat kebijakan AS tidak bakal menurunkan suku kembang sampai inflasi turun ke sasaran 2 persen.
6. Pemerintah Jerman Jual Bitcoin
Pemerintah Jerman mempunyai banyak Bitcoin dan mulai menjualnya. Baru-baru ini, mereka mentransfer 400 BTC ke bursa seperti Bitstamp, Coinbase, dan Kraken. Secara total, 2.700 BTC telah dipindahkan ke bursa selama dua minggu terakhir.
Disclaimer: Semua konten nan diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan nan telah tayang di bukan nasihat investasi alias saran trading.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran mata uang digital adalah aset volatil dan berisiko tinggi. tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.
Iqbal Maulana
Penulis nan senang mengawasi pergerakan dan pertumbuhan cryptocurrency. Memiliki pengalaman dalam beberapa kategori penulisan termasuk sosial, teknologi, dan finansial. Senang mempelajari perihal baru dan berjumpa dengan orang baru.