Indikator yang Prediksi Krisis 2008 Kini Aktif Lagi, Investor Kripto Siap-Siap

Sedang Trending 6 jam yang lalu

– Setelah Bitcoin (BTC) menutup bulan Oktober dengan keahlian negatif untuk pertama kalinya dalam lebih dari enam tahun, penanammodal dan analis awalnya mengharapkan November nan bullish. Namun, penurunan nilai BTC di bawah US$ 108.000 memunculkan kembali kekhawatiran bakal potensi crash pasar kripto, terutama setelah sejumlah parameter teknikal dan esensial menyala merah.

Indikator teknikal Hindenburg Omen, nan pernah memprediksi Black Monday 1987 dan krisis finansial 2008, kembali muncul dan memicu kecemasan. Melansir dari coingape.com, ini adalah kali kedua dalam sebulan parameter ini aktif.

Ahli teknikal Tom McClellan mengatakan bahwa pengaruh Hindenburg Omen lebih signifikan saat muncul dalam klaster, seperti nan terjadi saat ini. Kombinasi dengan turunnya nilai saham teknologi seperti Meta, Oracle dan Microsoft, serta keluarnya biaya dari ETF Bitcoin dan Ethereum, membikin banyak pihak mulai mempertimbangkan skenario koreksi besar.

Pasar Tunggu Putusan Mahkamah Agung AS Soal Tarif Trump

Pasar dunia juga menantikan keputusan Mahkamah Agung Amerika mengenai legalitas tarif jual beli era Trump. Beberapa negara bagian dan perusahaan menyatakan bahwa kebijakan tarif tersebut inkonstutisonal.

Dalam unggahan di Truth Social, Trump mengatakan bahwa tanpa tarif Amerika bisa menjadi negara bumi ketiga. Ia menyebut gugatan ini sebagai salah satu kasus perdagangan terpenting dalam sejarah.

Namun menariknya, Trump juga menandatangani sejumlah kesepakatan jual beli besar pekan lalu, termasuk dengan Tiongkok. Pengurangan tarif menjadi 47 persen dan kesepakatan mengenai mineral langka sempat mendorong rebound nilai kripto, namun hanya sesaat.

Baca Juga: Bitcoin Gagal Rally Oktober, AI Tunjukkan Peluang Rebound Bulan Ini

Aksi Whale Perparah Tekanan Pasar

Data on-chain menunjukkan tindakan jual besar-besaran oleh whale dan pemegang jangka panjang:

  • 405.000 BTC dilepas dalam 30 hari terakhir.
  • Dalam 24 jam, US$ 450 juta posisi mata uang digital dilikuidasi, termasuk US$ 250 juta hanya dalam 4 jam.
  • Whale menyetor 13.000 BTC senilai US$ 1,48 miliar ke Kraken, Binance, Coinbase dan Hyperliquid sepanjang Oktober.
  • Investor besar Owen Gunden menyetor 483 BTC ke bursa senilai US$ 53 juta, total penjualan dalam 2 minggu terakhir mencapai US$ 364 juta.
  • Whale Ethereum juga menyetor 3.000 ETH ke Binance, mengantongi keuntungan lebih dari US$ 14 juta, tapi tetap memegang 2.000 ETH.

Prediksi 10x Research

Firma riset 10x Research memperingatkan kemungkinan crash pasar kripto, dengan Bitcoin beresiko turun ke bawah support US$ 107.000. Alasan utamanya adalah:

  • Permintaan ETF mulai menurun.
  • Penurunan profitabilitas mining, migrasi ke AI.
  • Volume beli Ethereum menipis, pola teknikal melemah.
  • Penurunan tajam valuasi perusahaan publik memegang BTC.

Mereka mencatat bahwa tindakan jual whale belum menunjukkan tanda-tanda mereda dan ilmu jiwa pasar mulai bergeser dari euforia ke ketakutan.

“Tape minggu ini bakal menunjukkan apakah modal bakal kembali, alias justru rotasi baru saja dimulai,” tulis 10x Research.

Disclaimer: Semua konten nan diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan nan telah tayang di bukan nasihat investasi alias saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran mata uang digital adalah aset volatil dan berisiko tinggi. tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.

Selengkapnya
Sumber Crypto Harian
Crypto Harian