ETF Outflow dan Skew Naik, BTC Masih Dihadang Ketidakpastian

Sedang Trending 19 jam yang lalu

– Harga Bitcoin (BTC) sukses menembus nomor US$ 112.000 pada hari Senin, menjauh dari level US$ 108.000 nan terlihat pekan lalu. Namun, meskipun ada kenaikan harga, info pasar derivatif menunjukkan bahwa kepercayaan penanammodal belum sepenuhnya pulih.

Melansir dari cointelegraph.com, salah satu parameter nan jadi sorotan adalah BTC options delta skew nan saat ini berada di nomor 9 persen. Artinya, opsi jual (put) tetap dihargai lebih tinggi daripada opsi beli (call) dengan level nan sama. Ini biasanya menunjukkan kecenderungan penanammodal untuk menghindari risiko.

Meski begitu, nomor ini belum cukup untuk menyimpulkan bahwa pasar betul-betul mengantisipasi penurunan besar. Untuk memandang apakah kekhawatiran itu serius, perlu juga memperhatikan rasio put-to-call, dan saat ini, permintaan opsi jual mulai meningkat kembali setelah sempat menurun di dua sesi sebelumnya.

Kenaikan permintaan terhadap strategi netral hingga bearish menunjukkan bahwa pelaku pasar tetap berhati-hati, terutama terhadap kemungkinan nilai Bitcoin kembali turun di bawah US$ 108.000. Salah satu penyebabnya adalah Bitcoin belum bisa mengikuti rekor tertinggi nan dicetak indeks S&P 500 dan nilai emas.

Ditambah lagi, info pasar tenaga kerja Amerika nan lebih lemah dari ekspektasi memperkuat spekulasi bahwa suku kembang referensi bakal diturunkan. Menurut CME FedWatch, kesempatan bahwa suku kembang bakal turun ke 3,50 persen alias lebih rendah pada Maret 2026, sekarang mencapai 73 persen, naik tajam dari 41 persen sebulan lalu.

Baca Juga: Enam Event nan Akan Menggerakan Bitcoin Minggu Ini, Apa Saja?

ETF Bitcoin Alami Outflow, Ether Makin Dilirik

Faktor lain nan memperlemah sentimen pasar adalah arus keluar (outflow) dari produk ETF spot Bitcoin, nan mencapai US$ 387 juta hanya dalam dua hari, ialah Kamis dan Jumat lalu. Di saat nan sama, penanammodal institusional justru menambah eksposur ke Ether, dengan alokasi biaya korporasi ke ETH meningkat sebesar US$ 200 juta pekan ini menurut info StrategicETHReserve.

Sementara di sisi pasar futures, tingkat penadaan (funding rate) pada perjanjian perpetual Bitcoin saat ini berada di level 11 persen, nan dianggap netral. Namun ini tetap merupakan peningkatan signifikan dibanding hari Minggu lampau nan hanya 4 persen.

Kondisi ini bisa jadi dipengaruhi oleh persaingan dari altcoin, apalagi setelah Nasdaq mengusulkan proposal ke Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika, untuk mencatatkan sekuritas tokenized dan ETF berbasis aset digital.

Secara keseluruhan, pasar derivatif Bitcoin tetap menunjukkan keraguan terhadap reli nilai saat ini. Baik opsi maupun futures mencerminkan sentimen nan hati-hati. Kekecewaan atas tidak masuknya MicroStrategy (MSTR) dalam rebalancing S&P 500 hari Jumat lampau juga mungkin menambah tekanan bagi para bull.

Untuk saat ini, sasaran ke US$ 120.000 terlihat tetap jauh. Namun jika ETF spot Bitcoin mulai stabil dan aliran biaya kembali positif, sentimen pasar kripto bisa berubah dengan sigap dan membuka jalan bagi reli lanjutan.

Disclaimer: Semua konten nan diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan nan telah tayang di bukan nasihat investasi alias saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran mata uang digital adalah aset volatil dan berisiko tinggi. tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.

Selengkapnya
Sumber Crypto Harian
Crypto Harian