– Pasar mata uang digital kembali diguncang oleh berita dari salah satu tokoh paling berpengaruh di ekosistem XRP. Chris Larsen, salah satu pendiri Ripple, dilaporkan telah menjual XRP senilai US$ 200 juta hanya dalam 10 hari terakhir.
Berdasarkan info nan dihimpun, laporan ini dibagikan pertama kali oleh analis CryptoQuant, ialah J.A. Maartunn nan tak segan menyindir penanammodal nan tetap membeli XRP di tengah tekanan jual ini.
“Masih beli XRP? Anda hanya jadi exit liquidity. Dia (Larsen) lagi buang peralatan ke anda. Pikir dua kali,” tulis Maartun dalam unggahan terbaru di platform X.
🚨 Chris Larsen (Ripple co-founder) just dumped ~$200M worth of XRP in the past 10 days.
Still buying?
You're the exit liquidity.
He's dumping on you.
Think twice. ⚠️ pic.twitter.com/9nLOPI3V6Y
Menurut info dari Forbes, Chris Larsen saat ini mempunyai kekayaan sebesar US$ 10,8 miliar, menjadikannya orang terkaya ke-264 di dunia. Sebagian besar kekayaan tersebut berasal dari kepemilikan XRP nan sangat besar, hasil dari pre-mine XRP pada tahun 2012.
Sebagai co-founder Ripple, Larsen menerima 9,5 miliar XRP, nan merupakan bagian dari alokasi 20 persen total suplai XRP untuk para pendiri. Saat ini, kekayaan XRP-nya diperkirakan tetap sekitar 2,8 miliar token, meski sebagian besar telah dijual alias didistribusikan selama bertahun-tahun.
Baca Juga: Berapa Cuan Anda Jika Membeli PENGU Pada April 2025?
Penjualan dalam jumlah besar ini datang beriringan dengan penurunan tajam nilai XRP. Pada Rabu kemarin, token mengalami penurunan harian terbesar sejak April, apalagi sempat turun di bawah US$ 3 sebelum akhirnya sedikit pulih berkah tekanan beli dari para bull.
Meskipun tidak bisa dikaitkan secara langsung, tindakan jual dalam skala besar dari tokoh seperti Larsen jelas menimbulkan kekhawatiran dan bisa mempercepat tekanan jual dari penanammodal lain, khususnya retail.
Istilah ‘exit liquidity‘ nan digunakan Maartun merujuk pada situasi di mana penanammodal besar menjual kepemilikannya kepada pembeli retail di nilai tinggi. Hal ini menjadikan ritel sebagai ‘likuiditas keluar’ bagi para whale nan hendak keluar dari pasar.
Meski XRP tetap menjadi salah satu aset mata uang digital dengan organisasi nan solid dan utilitas nan luas, tindakan seperti ini bisa merusak sentimen pasar dalam jangka pendek. Di tambah lagi minimnya transparansi dari para pendiri soal rencana penjualan mereka nan membikin situasi makin rawan.
Disclaimer: Semua konten nan diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan nan telah tayang di bukan nasihat investasi alias saran trading.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran mata uang digital adalah aset volatil dan berisiko tinggi. tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.