– Bitcoin (BTC) kembali bergerak tidak menentu dalam beberapa pekan terakhir, dan menurut analis pasar Jeff Park, penyebab utamanya bukan lemahnya permintaan, melainkan strategi nan digunakan oleh pemegang BTC jangka panjang.
Park menjelaskan bahwa banyak whale alias OG Bitcoin sekarang aktif menjual covered call-options, strategi di mana pemilik BTC menjual kewenangan beli (call) kepada pihak lain dengan nilai tertentu, sebagai hadiah menerima premi. Secara teori strategi ini terlihat netral, namun dalam praktiknya justru menciptakan tekanan turun pada nilai spot Bitcoin.

Masalahnya terletak pada siapa nan berada di sisi berlawanan. Market maker nan membeli call options tersebut kudu melakukan lindung nilai (hedging). Cara paling umum adalah dengan menjual Bitcoin di pasar spot, sehingga muncul tekanan jual tambahan, apalagi ketika permintaan dari penanammodal ETF tradisional tetap kuat.
Park menegaskan bahwa Bitcoin nan digunakan sebagai agunan opsi tersebut bukanlah likuiditas baru. Koin-koin itu telah disimpan selama bertahun-tahun, sehingga ketika digunakan untuk menjual call, satu-satunya ‘delta’ baru nan masuk ke pasar justru berasal dari aktivitas penjualan opsi itu sendiri, dan arahnya negatif.
Ia menyimpulkan bahwa selama whale terus mengekstrak untung jangka pendek dari simpanan BTC lama mereka melalui covered calls, pergerakan nilai Bitcoin bakal tetap choppy dan tertahan, meski secara esensial permintaan tetap ada.
Baca Juga: Ethereum Outperform Pasar Kripto Meski Gagal Breakout
Bitcoin Lepas dari Saham, Tapi Arah Masih Diperdebatkan
Fenomen ini muncul berbarengan dengan decoupling Bitcoin dari pasar saham pada paruh kedua 2025. Saat index saham Amerika mencetak rekor baru, Bitcoin justru melemah dan kembali ke kisaran US$ 90.000, memicu perdebatan baru soal arah siklus.
Sebagian analis percaya bahwa reli Bitcoin bakal bersambung ketika The Fed melanjutkan pemangkasan suku kembang dan kembali menyuntikkan likuiditas ke sistem keuangan, kondisi nan secara historis menguntungkan aset beresiko. Data CME FedWatch menunjukkan sekitar 24,4 persen pelaku pasar tetap mengantisipasi penurunan suku kembang pada pertemuan FOMC Januari.
Namun tidak semua pandangan seoptimis itu. Sejumlah analis lain memperingatkan bahwa tekanan dari pasar derivatif dan lemahnya struktur teknikal dapat mendorong Bitcoin turun lebih dalam, apalagi ke area US$ 76.000, dengan dugaan bahwa bull run saat ini mungkin sudah berakhir.
Di tengah tarik-menarik narasi tersebut, satu perihal nan menjadi jelas, ialah opsi sekarang memegang peran besar dalam membentuk pergerakan nilai Bitcoin.
Disclaimer: Semua konten nan diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan nan telah tayang di bukan nasihat investasi alias saran trading.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran mata uang digital adalah aset volatil dan berisiko tinggi. tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.
19 jam yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·