– Meski Bitcoin menutup 2025 dalam tekanan dan kehilangan level psikologis US$ 100.000, prospek jangka menengah aset mata uang digital terbesar itu tetap dinilai positif. Berdasarkan kajian model kepintaran buatan, Bitcoin berkesempatan kembali diperdagangkan di atas US$ 100.000 pada kuartal pertama 2025, meskipun volatilitas diperkirakan tetap tinggi.
Saat ini, Bitcoin menghadapi resiko koreksi lebih dalam setelah kandas mempertahankan area support utama di US$ 100.000 dan membuka kesempatan penurunan ke bawah US$ 80.000. Untuk mematahkan arah pergerakan selanjutnya, model AI ChatGPT dipergunakan untuk dimintai penjelasan mengenai fase awal 2026 nan kemungkinkan ditandai oleh pemulihan bertahap, bukan reli eksplosif.

Dalam skenario dasar, ChatGPT memperkirakan Bitcoin bergerak dalam kisaran US$ 95.000 hingga US$ 120.000 pada kuartal pertama 2026. Proyeksi ini didukung oleh keterbatasan pasokan pasca-halving, kembalinya akumulasi oleh pemegang jangka panjang serta stabilisasi arus biaya ETF Bitcoin spot setelah penyesuaian akhir tahun. Model ini juga mengasumsikan perbaikan moderat pada selera resiko seiring meredanya ketidakpastian ekonomi.
Dengan kondisi tersebut, Bitcoin dinilai berkesempatan merebut kembali level US$ 100.000 dan melanjutkan kenaikan secara lebih tertib, selama struktur pasar saat ini tetap terjaga. Ini menjadi skenario nan dianggap paling realistis oleh model AI.
Dalam skenario optimis, Bitcoin diproyeksikan bisa menembus US$ 130.000 hingga US$ 150.000 pada kuartal pertama 2026. Dorongan ini bisa datang dari masuknya kembali biaya institusional ke ETF spot, sinyal pelonggaran kebijakan moneter alias ekspansi likuiditas global, serta kembalinya sentimen risk-on di pasar keuangan.
Baca Juga: Analis Ini Ungkap Siklus 4 Tahun Bitcoin adalah Kebohongan, Apa Dasarnya?
Sebaliknya, ChatGPT juga membuka kemungkinan skenario negatif, dengan Bitcoin turun ke rentang US$ 70.000 – US$ 80.000. Hal ini bisa terjadi jika arus keluar ETF berlanjut, kondisi makro memburuk secara tak terduga, alias level support jangka panjang kandas memperkuat dan memicu tindakan jual paksa. Meski demikian, apalagi dalam skenario ini, AI tersebut menilai penurunan tersebut lebih menyerupai reset siklus daripada berakhirnya bullish jangka panjang.
Secara bulanan, Januari 2026 diperkirakan menjadi fase transisi dengan pergerakan di kisaran US$ 85.000 – US$ 100.000, di tengah tekanan jual sisa akhir tahun dan likuiditas nan tetap tipis. Februari diproyeksikan lebih stabil, dengan nilai berpotensi naik ke US$ 95.000 – US$ 115.000 seiring membaiknya arus biaya dan kondisi makro.
Sementara itu, Maret dinilai sebagai bulan krusial, dengan kesempatan pergerakan lebih tegas ke rentang US$ 105.000 – US$ 130.000 jika Bitcoin bisa memperkuat di atas US$ 100.000 dan menarik kembali modal nan menunggu di pinggir pasar.
Dari sisi teknikal saat ini, Bitcoin diperdagangkan di kisaran US$ 86.877, melemah tipis dalam 24 jam terakhir dan turun sekitar 5,5 persen secara mingguan. Harga tetap berada di bawah rata-rata pergerakan 50 hari dan 200 hari. Sementara itu, RSI 14 hari berada di level netral condong lemah.
Disclaimer: Semua konten nan diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan nan telah tayang di bukan nasihat investasi alias saran trading.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran mata uang digital adalah aset volatil dan berisiko tinggi. tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.
1 hari yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·