– Bitcoin (BTC) kembali melemah pada Jumat (26/9), menyentuh level terendah US$ 108.631 setelah info revisi pertumbuhan ekonomi Amerika untuk kuartal kedua menekan angan pasar terhadap pemangkasan suku kembang oleh The Fed.
Penurunan nilai ini berakibat langsung pada minat institusional. ETF spot Bitcoin mencatatkan outflow sebesar US$ 253 juta hanya dalam satu hari (Kamis, 25/9). Total biaya nan keluar selama minggu ini pun melonjak ke sekitar US$ 480 juta, dan nomor ini diperkirakan bakal bertambah jika nilai menembus support penting.
Analis: Level Resistance di Bawah US$ 112.000 Bukan Tanda Positif
Analis terkemuka Michael van de Poppe menyebut bahwa kegagalan BTC memperkuat di atas US$ 112.000 adalah sinyal negatif.
“Selama nilai berada di bawah resisten US$ 112.000, situasinya tidak bagus. Saya pikir kita bakal menguji level US$ 107.000, itu area pertama nan bisa menjadi dasar baru bagi BTC,” tulisnya di akun X pada Jumat pagi.
Menurutnya, area US$ 107.000 adalah titik krusial nan bisa menandai awal dari pembentukan ‘bottom’ baru jika tekanan berlanjut.
Indeks Ketakutan Sentuh Level Terendah Sejak April
Data dari Crypto Fear dan Greed Index menunjukkan penurunan drastis ke 28/100, level terendah sejak 11 April. Angka ini turun 16 poin hanya dalam sehari, mencerminkan sungguh cepatnya sentimen pasar berubah dalam situasi volatil.
Penyebabnya jelas, pasar mata uang digital kehilangan lebih dari US$ 150 miliar dalam 24 jam terakhir. Kapitalisasi pasar turun dari US$ 3,90 triliun ke US$ 3,75 triliun, dan Bitcoin sendiri kehilangan lebih dari US$ 20 miliar kapitalisasi pasar.
Pizzino: Ini Bisa Jadi Titik Balik, Bukan Akhir Siklus
Meski sentimen sedang memburuk, analis mata uang digital Michael Pizzino menyebut situasi ini bisa menjadi “titik balik” nan ditunggu-tunggu pasar.
Dalam video YouTube pada Jumat pagi, dia menyampaikan bahwa meskipun rasa takut melonjak, nilai BTC tetap jauh di atas titik terendah siklus sebelumnya.
“Ini belum tentu akhir dari reli. Bisa jadi ini justru awal dari awal dari perubahan besar nan selama ini dinanti,” kata Pizzino lewat akun X.
Pasar sekarang bersiap menghadapi rilis info krusial dari Amerika:
- PMI bulan September (30 September).
- Klaim pengangguran mingguan (2 Oktober).
Dua info ini diperkirakan bakal mempengaruhi sikap The Fed, sekaligus menjadi sinyal apakah pasar siap bangkit kembali, alias bakal melanjutkan koreksi lebih dalam.
Disclaimer: Semua konten nan diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan nan telah tayang di bukan nasihat investasi alias saran trading.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran mata uang digital adalah aset volatil dan berisiko tinggi. tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.