– Bitcoin (BTC) tampaknya telah memasuki fase nan lebih bearish setelah menembus pemisah teknikal krusial nan selama ini diamati para analis jangka panjang. Garis 730-day Simple Moving Average (SMA), nan merupakan parameter tren dua tahun nan saring menandai peralihan bear market, sekarang berada di sekitar US$ 81.250. Melansir dari finbold.com, perihal ini disampaikan oleh analis mata uang digital papan atas berjulukan Ali Martinez.
Dalam pernyataannya, Martinez menyebut bahwa Bitcoin telah jatuh di bawah garis ini. Dari siklus-siklus sebelumnya, penurunan serupa biasanya menjadi penanda bahwa puncak siklus sudah terjadi, disusul periode koreksi panjang alias pergerakan sideways nan melemahkan momentum bullish.

Indikator ini juga kerap disebut sebagai ‘investor tool’, lantaran pengetesan dan penembusannya sering mengungkap perubahan struktural dalam kekuatan pasar. SMA dua tahun berfaedah sebagai support besar selama tren bullish. Saat nilai berada di bawahnya, kondisi tersebut historisnya mencerminkan kelelahan makro, melemahnya permintaan dan pasar nan mulai mengurangi eksposur resiko.
Dengan Bitcoin sekarang bergerak di kisaran pertengahan US$ 80.000, sinyal tersebut menguatkan gambaran bahwa tren naik panjang sejak 2023 sekarang memasuki fase pendinginan nan lebih jelas, apalagi dengan sentimen pasar dunia nan tetap rentan dan tren likuiditas nan terus menurun.
Baca Juga: Di Tengah Crash, Kiyosaki Jual Bitcoin dan Justru Tambah Optimistis

Level Harga Kunci
Pandangan Martinez sejalan dengan kajian teknikal lain nan dipubllikasikan oleh Ted Pillows. Bitcoin pekan ini berupaya kembali merebut area US$ 85.000, tetapi resistensi nan kuat membikin pemulihan tersebut belum berhasil.
Pillows menilai bahwa wilayah US$ 85.000 hingga US$ 86.000 sekarang menjadi area penentu. Area nan dulunya berfaedah sebagai demand zone sekarang sedang diuji kembali dari bawah. Jika BTC kandas menutup nilai harian di atas level tersebut, kesempatan penurunan ke kisaran US$ 80.000 kembali terbuka.
Sebaliknya, jika nilai bisa menembus kembali band ini, beberapa sasaran pemulihan terdekat berada di sekitar US$ 89.000, US$ 92.000 dan US$ 95.000, area nan selama setahun terakhir menjadi titik support krusial sebelum akhirnya jebol di November.
Namun, jika tekanan jual kembali menguat dan BTC jatuh di bawah US$ 80.000, pasar berpotensi memandang pergerakan sigap menuju area US$ 78.000 – US$ 79.000, area nan oleh Pillows ditandai sebagai support hijau terakhir nan tetap tersisa dalam kerangka waktu jangka menengah.
Pada saat buletin ini ditulis, Bitcoin diperdagangkan di kisaran US$ 84.239 setelah turun tipis 0,3 persen dalam 24 jam terakhir. Dalam satu minggu, aset ini telah kehilangan lebih dari 11 persen, nan mana memperpanjang tekanan nan dimulai ketika BTC jatuh dari wilayah US$ 100.000 di awal November.

Disclaimer: Semua konten nan diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan nan telah tayang di bukan nasihat investasi alias saran trading.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran mata uang digital adalah aset volatil dan berisiko tinggi. tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.
10 jam yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·