Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2024 menjadi salah satu momen krusial nan dapat memberikan akibat besar terhadap pasar kripto, khususnya Bitcoin, serta aset berisiko lainnya.
Kebijakan nan bakal diterapkan oleh presiden terpilih bakal sangat berpengaruh, terutama pada stabilitas pasar keuangan.
Artikel ini bakal mengulas gimana pemungutan bunyi nan dimulai pada 5 November 2024 ini memengaruhi sentimen penanammodal di pasar Bitcoin, di tengah ekspektasi nan berkembang mengenai kemenangan masing-masing kandidat.
Dampak Pemilihan Presiden Amerika Serikat
Pemungutan bunyi pada 5 November 2024 menandai awal dari proses penentuan Presiden Amerika Serikat berikutnya.
Di tengah ketidakpastian politik ini, terdapat pandangan nan dipegang oleh banyak analis: jika Donald Trump menang, pasar kemungkinan bakal bereaksi positif alias mengalami “Trump Rip”.
Sedangkan jika Kamala Harris menang, prediksi menunjukkan pasar bakal melemah alias “Harris Dip.” Scott Chronert, mahir strategi ekuitas dari Citi, mengungkapkan bahwa volatilitas nan dipicu oleh pemilu ini bisa menjadi kesempatan bagi para trader.
Menurut Chronert, Trump condong membawa kebijakan pro-bisnis nan dinilai menguntungkan sektor korporasi besar, terutama melalui kebijakan tarif nan dapat memperkuat ekonomi domestik Amerika.
Di sisi lain, Harris diharapkan bakal mendorong pajak nan lebih tinggi bagi korporasi, nan bisa menekan pasar. JP Morgan Chase, dalam laporan strategi pemilu mereka, juga menyoroti bahwa hasil pemilu bakal memengaruhi nilai dolar AS.
Jika Harris menang, dolar diperkirakan bakal melemah, sedangkan kebijakan pro-tarif dari Trump berpotensi memperkuat dolar.
Dengan demikian, hasil pemilu ini diperkirakan tidak hanya berakibat pada ekonomi Amerika Serikat, tetapi juga membawa pengaruh besar bagi pasar dunia dan stabilitas dolar.
Analisis Harga Bitcoin
Harga Bitcoin sendiri saat ini berada pada kondisi penting, dimana pergerakan nilai menunjukkan tanda-tanda apresiasi signifikan.
Bitcoin terus menguat, mencoba menembus pemisah atas di $70,000. Jika wilayah nilai ini sukses ditembus, maka ada potensi Bitcoin mencapai nilai tertinggi baru.
Grafik Harian BTCUSD
Hal ini didasarkan oleh pola higher high nan terbentuk dalam pergerakan nilai nan semestinya terbentuk berasas teori kajian teknikal.
Tapi, semua ini hanya bisa terjadi andaikan dorongan beli tetap kuat terjadi. Nampaknya, untuk saat ini potensi apresiasi tetap terlihat rancu.
Hal ini disebabkan penanammodal institusional tetap terlihat hati-hati dalam menghadapi hasil pemilu nan belum pasti.
Berdasarkan info dari Lookonchain, sejumlah besar biaya investasi institusional dalam corak Bitcoin ETF menunjukkan adanya tekanan jual alias outflow dalam beberapa hari terakhir.
Data terbaru menunjukkan beberapa transaksi besar di antaranya adalah iShares (BlackRock) Bitcoin Trust nan mencatat inflow sebesar 569 BTC dalam satu hari terakhir dan 26,029 BTC dalam tujuh hari terakhir, menunjukkan minat penanammodal nan cukup kuat.
Namun, ETF lain seperti Fidelity Wise Origin, ARK 21Shares, dan Bitwise justru mengalami outflow nan signifikan.
Fidelity Wise Origin Bitcoin Fund misalnya, mengalami penurunan sebesar 2,513 BTC dalam satu hari terakhir dan 1,982 BTC dalam tujuh hari.
ARK 21Shares juga mencatat outflow sebesar 2,047 BTC dalam satu hari dan 3,470 BTC dalam tujuh hari. Bitwise, Vaneck, Valkyrie, dan Invesco Galaxy ETF mencatatkan penurunan kepemilikan BTC mereka.
Secara manyeluruh, total kepemilikan Bitcoin dari semua ETF mencapai 998,032 BTC alias sekitar $69,29 miliar, namun dengan outflow harian mencapai 5,500 BTC alias setara $381,85 juta, menunjukkan tekanan jual nan cukup besar di kalangan penanammodal institusional.
Secara menyeluruh bisa dilihat bahwa kebanyakan penanammodal institusional tetap belum percaya dengna apresiasi nilai nan terjadi, sehingga ada baiknya trader dan penanammodal ritel terus waspada bakal kondisi apresiasi nilai nan sedang terjadi.
Kesimpulannya, ketidakpastian politik akibat pemilu Amerika Serikat membawa volatilitas nan tinggi bagi pasar Bitcoin.
Meskipun ada potensi apresiasi jika hasil pemilu berpihak pada Trump, penanammodal diimbau untuk tetap waspada dan menerapkan manajemen akibat nan ketat.
Manajemen akibat dan kewaspadaan menjadi kunci dalam menghadapi pasar nan bergerak sigap ini, mengingat tekanan jual dari ETF serta ketidakpastian kebijakan ke depan dapat berakibat besar pada pergerakan nilai Bitcoin.
Disclaimer: Semua konten nan diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan nan telah tayang di bukan nasihat investasi alias saran trading.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran mata uang digital adalah aset volatil dan berisiko tinggi. tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.