Benarkah Bitcoin Tak Bisa Jadi Lindung Nilai Saat Geopolitik Memanas?

Sedang Trending 15 jam yang lalu

– Presiden Donald Trump kembali mengguncang pasar global, kali ini lewat gebrakan tarif impor nan tak hanya menekan diplomasi, tapi juga banyak mengoyak sentimen investor. Akibatnya, Bitcoin nan kerap digadang-gadang sebagai ‘emas digital‘, justru menunjukkan kelemahan alih-alih perlindungan.

Rally Bitcoin nan sempat menguat di awal bulan tiba-tiba terhenti pada 7 Juli. Harganya turun ke bawah US$ 108.000 setelah pasar dunia merespons panasnya tensi jual beli baru.

Alih-alih memperkuat sebagai aset lindung nilai, Bitcoin berperilaku seperti saham teknologi ber-beta tinggi, mudah terpeleset di tengah ketidakpastian. Meskipun sempat pulih dan naik ke US$ 108.899 saat tulisan ini ditulis, indikasi kegugupan pasar sudah terlanjur terasa.

Efek dari tarif baru menyebar luas. Saham-saham otomotif Jepang seperti Toyota dan Honda langsung anjlok, sementara indeks S&P 500 mencatat penurunan tajam. Bitcoin, nan biasanya bergerak di luar siklus tradisional, justru meniru arah indeks saham.

Di sisi lain, dolar AS melonjak terhadap yen dan won, menegaskan bahwa penanammodal sedang beramai-ramai mencari tempat berlindung nan lebih tradisional.

Baca Juga: Kebangkitan Politik Bitcoin Meningkat saat Partai Amerika Musk Dukung Aset Digital

Gedung putih memang memutuskan untuk menunda tenggat tarif hingga 1 Agustus. Namun, bukannya menenangkan pasar, penundaan ini justru menambah keraguan.

Juru bicara Karoline Leavitt mengatakan bahwa Presiden Trump berkomitmen untuk menyeimbangkan perdagangan secara respirokal, dan timeline baru ini memberi waktu tambahan untuk mencari kesepakatan nan adil.

Namun, ancaman tambahan terhadap negara-negara nan dianggap dekat dengan dengan aliansi BRICS justru memperkeruh suasana.

Menteri Keuangan Amerika, Scott Bessent mencoba meredakan ketegangan dengan mengatakan bahwa konsentrasi Trump adalah kualitas perjanjian, bukan jumlahnya. Tapi untuk sekarang, pasar tetap dalam mode siaga.

Sebagaimana diketahui, beberapa analis pernah mengungkapkan bahwa ada similaritas kecenderungan antara pasar mata uang digital dan saham. Kedua instrumen investasi ini selalu merespon negatif atas meningkatnya tensi dalam skala global, khususnya nan terjadi di Amerika.

Sementara itu, info terbaru dari Coingecko menunjukkan bahwa Bitcoin saat ini sedang berada di level US$ 108.670. Angka ini merupakan kenaikan tipis sebesar 0,9 persen dalam jangka waktu 24 jam.

Disclaimer: Semua konten nan diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan nan telah tayang di bukan nasihat investasi alias saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran mata uang digital adalah aset volatil dan berisiko tinggi. tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.

Selengkapnya
Sumber Crypto Harian
Crypto Harian