Base Umumkan Rencana Peluncuran Network Token! Apa Maksudnya?

Sedang Trending 12 jam yang lalu

Base, jaringan Layer-2 berbasis Ethereum nan dikembangkan Coinbase, sekarang resmi mengumumkan rencana mengeksplorasi token original jaringannya. 

Langkah ini disampaikan oleh CEO Coinbase Brian Armstrong dan Jesse Pollak pada aktivitas BaseCamp 2025. 

Meskipun belum ada keputusan final mengenai desain, tata kelola, maupun agenda peluncuran, perubahan arah ini menandai pergeseran filosofi besar dari sikap Coinbase sebelumnya nan menolak buahpikiran tokenisasi. 

Menurut Armstrong, token Base berpotensi menjadi instrumen krusial untuk mempercepat desentralisasi sekaligus memperluas kesempatan bagi pembuat dan developer. Artikel ini membahas rencana Base serta menjelaskan lebih dalam apa itu network token.

Rencana Peluncuran Network Token Base

Ketika pertama kali diluncurkan pada 2023, Base datang sebagai jaringan nan menekankan transaksi sigap dengan biaya rendah tanpa perlu token khusus. 

We’re exploring a Base network token.

It could be a great tool for accelerating decentralization and expanding creator and developer growth in the ecosystem.

To be clear, there are no definitive plans. We’re just updating our philosophy. As of now, we’re exploring it. https://t.co/BK3asbMpar

— Brian Armstrong (@brian_armstrong) September 15, 2025

Coinbase pada saat itu menegaskan bahwa tokenisasi tidak diperlukan untuk mencapai tujuan awal, ialah menciptakan jaringan nan ramah bagi developer dan kondusif digunakan. 

Namun, seiring berjalannya waktu, filosofi tersebut mulai berubah, terutama setelah ekosistem Base menunjukkan pertumbuhan signifikan.

Brian Armstrong menilai bahwa token Base berpotensi menjadi instrumen strategis dalam mempercepat desentralisasi, memperluas partisipasi komunitas, serta membuka kesempatan ekonomi baru bagi pembuat dan developer. 

Dengan adanya token, ekosistem dapat dirancang lebih inklusif, baik untuk mendukung pembangunan aplikasi, menyediakan insentif ekonomi, maupun memperluas pengedaran kepemilikan jaringan.

Jesse Pollak, selaku pembuat Base, menambahkan bahwa keputusan untuk membagikan rencana ini sejak tahap awal adalah bagian dari komitmen membangun secara terbuka. 

Menurutnya, organisasi berkuasa tahu dan ikut berperan-serta dalam proses sejak dini. Ia apalagi mengakui rasa gugup ketika menyampaikan pengumuman ini di BaseCamp 2025, namun memilih transparansi sebagai pendekatan nan tepat.

Langkah ini juga dipandang sebagai respons terhadap dinamika pasar. Pesaing Base, ialah Linea milik Consensys, baru saja meluncurkan token LINEA dengan pengedaran 9,3 miliar unit ke pengguna. 

Keberhasilan tersebut memicu spekulasi bahwa Base bisa menempuh jalur serupa, meskipun Coinbase menegaskan bahwa belum ada keputusan final.

Selain rumor token, Base juga memperkenalkan sejumlah penemuan pada aktivitas nan sama. Jembatan open-source antara Base dan Solana diumumkan sebagai terobosan untuk memperkuat interoperabilitas lintas ekosistem. 

Dengan jembatan ini, pengguna dapat memindahkan aset ERC-20 ke jaringan Solana alias sebaliknya, termasuk menggunakan SOL dalam aplikasi Base. Hal ini diyakini bisa menambah likuiditas sekaligus memperluas kesempatan bagi pengguna dan developer.

Tidak hanya itu, program Base Batches 002 juga diluncurkan untuk memberikan support pembiayaan, mentorship, serta akses pengedaran dunia kepada developer. 

Putaran pertama program ini sebelumnya sukses mengumpulkan lebih dari 5.000 developer dari lebih 100 negara, menghasilkan puluhan tim nan sukses mempresentasikan proyek mereka di demo day. 

Kini, Base Batches 002 dijadwalkan dimulai pada 29 September dan bakal berpuncak di Devconnect Argentina.

Dalam sisi aplikasi, Base App terus dikembangkan sebagai aplikasi serba ada nan menggabungkan media sosial, pembayaran, perdagangan, hingga penemuan aplikasi. 

Meski baru diluncurkan dalam jenis beta terbatas pada Juli lalu, aplikasi ini sudah mencatat lebih dari 1 juta pengguna di daftar tunggu dan menghasilkan pendapatan pembuat lebih dari $500.000. 

Aplikasi ini juga memberi kesempatan bagi developer untuk langsung menjangkau organisasi pengguna aktif melalui mini apps.

Dari perspektif adopsi, info dari DeFiLlama menunjukkan bahwa Base sempat menyentuh total value locked (TVL) sebesar $5,06 miliar sebelum terkoreksi ke $4,99 miliar. Dengan nomor ini, Base sekarang masuk enam besar blockchain berasas TVL. 

Sebagian besar TVL tersebut berasal dari protokol peminjaman seperti Morpho dan Aave, sementara stablecoin di jaringan Base mencatat kapitalisasi pasar campuran sebesar $4,3 miliar. 

Aktivitas onchain juga meningkat tajam, dengan lebih dari 971.000 alamat aktif harian dan total aset nan dijembatani mencapai $21,1 miliar.

Namun, perjalanan Base tidak selalu mulus. Pada 5 Agustus 2025, jaringan ini mengalami gangguan besar ketika produksi blok terhenti selama lebih dari 30 menit akibat kegagalan sistem sequencer. 

Insiden tersebut menyoroti pentingnya stabilitas teknis, terutama saat jaringan sedang berada di puncak mengambil dengan lebih dari 54.000 token baru diluncurkan dalam sehari. Meski demikian, tim Base sukses mengatasinya dengan sigap dan berkomitmen memperkuat infrastruktur.

Secara keseluruhan, rencana peluncuran token Base dinilai sebagai langkah strategis untuk memperkuat posisi jaringan dalam ekosistem global. 

Dengan support komunitas, penemuan lintas rantai, dan program pengembangan nan aktif, Base tampak siap memasuki fase baru dalam perjalanannya.

Apa Itu Network Token?

Network token adalah aset mata uang digital nan secara langsung mengenai dengan kegunaan programatik dari sebuah blockchain alias protokol smart contract. 

Nilainya berasal dari peran nan dijalankan di dalam jaringan, bukan sekadar spekulasi pasar. Inilah nan membedakan network token dari aset mata uang digital biasa, lantaran dia mempunyai utilitas nyata.

Fungsi utama network token meliputi operasi jaringan, pembentukan konsensus, pengaturan pembaruan protokol, serta pemberian insentif kepada pengguna maupun developer. Dengan kata lain, token ini menjadi motor penggerak aktivitas dalam ekosistem blockchain. 

Selain itu, network token juga sering dilengkapi sistem ekonomi untuk menjaga keseimbangan nilai, seperti buyback, dividen, pembuatan token baru melalui faucet, alias pembakaran token (burning) untuk mengendalikan inflasi maupun deflasi.

Dari sisi regulasi, network token berada di area unik lantaran mempunyai kemiripan dengan komoditas sekaligus sekuritas. 

Namun, SEC melalui kerangka tahun 2019 dan izin FIT21 menegaskan bahwa network token dapat dikecualikan dari kategori sekuritas andaikan jaringan nan mendasarinya terdesentralisasi dan tidak dikendalikan oleh satu entitas. Hal ini menegaskan pentingnya desentralisasi sebagai fondasi utama dari network token.

Contoh network token nan sudah mapan antara lain BTC pada jaringan Bitcoin, ETH di Ethereum, serta SOL milik Solana. Selain itu, ada juga token protokol seperti UNI milik Uniswap dan AAVE dari Aave nan berkedudukan krusial dalam tata kelola dan insentif pengguna. 

Semua token ini tidak hanya menopang prasarana teknis jaringan, tetapi juga menciptakan sistem ekonomi nan berkelanjutan.

Jika Base jadi meluncurkan tokennya sendiri, besar kemungkinan token tersebut bakal mengangkat kegunaan serupa. 

Ia bisa dipakai untuk bayar biaya transaksi, memberikan insentif bagi developer nan membangun aplikasi di ekosistem, hingga berkedudukan dalam tata kelola melalui sistem voting. 

Lebih dari itu, token Base bakal menjadi instrumen krusial dalam mempercepat desentralisasi sesuai dengan visi Coinbase untuk membangun ekonomi dunia nan lebih terbuka dan inklusif.

Dengan mempertimbangkan semua aspek ini, network token Base berpotensi membawa nilai tambah nan signifikan bagi seluruh ekosistem. 

Namun, kesuksesan penerapan tetap berjuntai pada gimana kreasi token tersebut dirancang, izin nan berlaku, serta partisipasi organisasi nan menopangnya.

Kesimpulan

Pengumuman token oleh Base menandai rencana penting. Dari semula menolak kebutuhan token, sekarang Coinbase mulai membuka diri terhadap kemungkinan nan dinilai bisa mempercepat desentralisasi dan memperluas kesempatan ekonomi bagi developer serta kreator. 

Meski tetap berada di tahap awal tanpa perincian teknis, wacana ini menegaskan ambisi Base untuk menjadi pusat ekonomi onchain global. Sebagai network token, token Base berpotensi berkedudukan dalam operasi jaringan, tata kelola, serta insentif komunitas. 

Tantangan tentu ada, baik dari sisi izin maupun kreasi ekonomi, namun dengan pertumbuhan pesat Base nan sekarang mencatat miliaran dolar TVL, rencana ini bisa menjadi salah satu langkah paling menentukan bagi masa depan jaringan.

Disclaimer: Semua konten nan diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan nan telah tayang di bukan nasihat investasi alias saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran mata uang digital adalah aset volatil dan berisiko tinggi. tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.

Selengkapnya
Sumber Crypto Harian
Crypto Harian