Artefak burung muncul dalam gim seluler China "Honor of Kings"

Sedang Trending 2 minggu yang lalu

Chengdu (ANTARA) - Ornamen emas berumur 3.000 tahun diimajinasikan ulang sebagai skin karakter dalam gim seluler terkenal Tencent, "Honor of Kings", nan dengan sigap memikat para pemain dengan kreasi uniknya.

Diluncurkan pada Maret lalu, skin tersebut menampilkan Hai Yue, pahlawan penyihir wanita, bermahkota lingkaran sinar nan terinspirasi dari ornamen antik "Matahari dan Burung Abadi" (Sun and Immortal Bird).

Harta karun tersebut, dengan pola burung kekal nan membawa matahari, melambangkan penghormatan mendalam masyarakat China antik terhadap sinar dan kehidupan.

"Skin itu sangat indah. Saya kudu lebih sering memainkan Hai Yue hanya untuk mendapatkan skin barunya," tulis seorang pengguna di situs mikroblog China, Weibo.

"Membawa sinar nan bercahaya ke bumi manusia, rasanya seolah-olah seperti kehadiran ilahi turun ke Bumi," tulis warganet lainnya.

Semula dibuat pada masa dinasti Shang dan Zhou (1600 SM-256 SM), Matahari dan Burung Abadi ditemukan pada 2001 di reruntuhan Jinsha di Chengdu, China barat daya, dan sekarang dipamerkan di Museum Situs Jinsha.
 

   Pengunjung mengambil foto ornamen emas Matahari dan Burung Abadi di Museum Situs Jinsha di Chengdu, Provinsi Sichuan, China barat daya, 13 Juli 2024. (Xinhua/Kang Jinqian)

Artefak tersebut berbentuk bundar, seperti cakram, dengan ketebalan hanya 0,02 sentimeter dan terbuat dari 94,2 persen emas murni. Artefak itu menampilkan mentari di pusatnya dengan 12 sinar nan memancar, dikelilingi oleh empat ekor burung. Burung-burung tersebut, nan digambarkan dengan kepala terangkat dan kaki terentang seolah-olah sedang terbang, tampak mendorong mentari ke depan.

Karena karakter Hai Yue selaras dengan atribut Matahari dan Burung Abadi, ialah misterius, elegan, dan kuat, Tencent dan museum tersebut memutuskan untuk membikin skin karakter dalam gim berasas artefak ini.

Hanya dalam waktu 10 hari setelah dirilis, beragam poster dan video pendek tentang skin ini telah ditonton lebih dari 100 juta kali secara daring, menurut TiMi Studio Group, anak perusahaan Tencent Games.

Skin baru tersebut juga telah menarik banyak kaum muda untuk mengunjungi Museum Situs Jinsha selama liburan musim panas ini, menurut pihak museum.

Seorang pegawai di toko suvenir museum mengatakan bahwa produk-produk nan berasosiasi dengan Matahari dan Burung Abadi adalah nan paling terkenal di kalangan wisatawan, dan menambahkan bahwa produk semacam itu menyumbang 60 persen dari total pendapatan museum dari barang-barang budaya dan imajinatif selama liburan musim panas ini.

Di luar gim tersebut, Matahari dan Burung Abadi dapat ditemukan di seluruh Chengdu, menghiasi alun-alun kota, taman hutan, restoran hotpot, bandara, dan kereta bawah tanah.

Pada 2005 lalu, Matahari dan Burung Abadi dinyatakan sebagai simbol Warisan Budaya China oleh Administrasi Warisan Budaya Nasional China. Pada tahun nan sama, sebuah bordir dengan simbol ini dibawa ke luar angkasa dalam misi Shenzhou VI. Simbol ini kemudian menjadi logo resmi Chengdu pada 2011 dan muncul pada lambang Chengdu Universiade pada 2023.

Terbang melesat melintasi waktu sejak lebih dari 3.000 tahun nan lalu, burung-burung emas ini telah menemukan ekspresi artistik nan kekal dalam beragam kesempatan, termasuk skin karakter Hai Yue dalam gim Honor of Kings.

Ini bukan pertama kalinya Tencent mengintegrasikan komponen budaya tradisional China ke dalam gim. "Kata Pengantar untuk Paviliun Pangeran Teng" (The Preface to the Tengwang Pavilion), sebuah prosa terkenal dari sastrawan ternama, telah digabungkan ke dalam skin karakter lain. Gim tersebut apalagi mempunyai seorang pahlawan nan meniru penyair ternama Li Bai dari era Dinasti Tang (618-907).

"Honor of Kings" merupakan salah satu dari sekian banyak gim domestik nan mengusung tema tradisional. "Naraka: Bladepoint", sebuah gim tindakan nan dikembangkan oleh 24 Entertainment, menyuguhkan beragam senjata kuno, adegan, dan karakter dengan busana tradisional. "Black Myth: Wukong", nan dianggap sebagai gim "Triple-A" pertama nan dikembangkan di China, terinspirasi dari karya sastra klasik berjudul "Perjalanan ke Barat" alias Journey to the West.

TiMi Studio Group mengatakan bahwa mereka mau membantu lebih banyak pemain untuk mempelajari dan menghargai warisan budaya dengan memadukan komponen budaya tradisional China ke dalam beragam gim.

"Saya tidak tahu banyak tentang reruntuhan Jinsha sebelumnya. Saya berambisi bakal ada langkah nan lebih inovatif dan menarik di mana kita bisa merasakan budaya tradisional sembari bersenang-senang," ujar Huang Ziqi, pemain gim "Honor of Kings". 

Pewarta: Xinhua
Editor: Ade irma Junida
Copyright © ANTARA 2024

Selengkapnya
Sumber Antara News (Games)
Antara News (Games)