– Sang raja dari segala mata duit kripto, ialah Bitcoin (BTC) beberapa hari lampau sempat kembali ke nomor US$ 61.000. Namun, saat ini harganya kembali mengalami penurunan di bawah US$ 60.000, dan disinyalir melanjutkan tren penurunan baru-baru ini.
Di tengah penurunan ini, hash price Bitcoin (ukuran profitabilitas penambang) telah mencapai titik terendah dalam sejarah. Melansir dari newsbtc.com, salah satu analis dari CryptoQuant berjulukan Woominkyu menyatakan bahwa penurunan ini merupakan kesempatan ‘serok’ nan bagus.
Apa Itu Hash Rate dan Mengapa Jadi Hal Penting?
“Hash price adalah ukuran nan menunjukkan hubungan antara nilai Bitcoin dan pendapatan nan diperoleh penambang dari daya komputasi nan mereka gunakan,” ungkap Woominkyu.
Ia menambahkan bahwa info sejarah menunjukkan ketika hash price turun, nilai Bitcoin seringkali berada di titik terendahnya.
Dalam perihal ini, Woominkyu menunjukkan diagram nan memperlihatkan bagian-bagian kotak berwarna biru, nan menandakan saat hash price turun.
“Pada saat-saat ini, nilai Bitcoin biasanya juga berada di titik terendahnya, nan sering kali diikuti oleh kenaikan nilai nan signfikan,” ujarnya.
Baca Juga: Bull Run Bitcoin Bakal Berlanjut Hingga 2025, Berdasarkan Pemaparan Analis Berikut
Menurutnya, hash price nan turun seperti sekarang ini bisa menjadi tanda bahwa nilai Bitcoin sudah mendekati titik terendah, sehingga bisa menjadi kesempatan nan bagus untuk membeli.
“Bagian berwarna biru pada diagram menunjukkan periode ketika hash price turun ke level nan lebih rendah, bertepatan dengan saat nilai BItcoin juga berada di titik rendahnya,” kata Woominkyu.
Seorang analis papan atas lainnya di platform X dengan nama samaran Moustache nan setuju dengan analisa Woominkyu tersebut. Dalam perihal ini, dia menyoroti metrik nan disebut ‘Puell Multiple‘, nan digunakan untuk menilai siklus pasar Bitcoin.
“Jika dilihat dari metrik ini, saat ini adalah kesempatan terbaik untuk re-akumulasi terbaik kedua sejak tahun 2022,” paparnya.
Ia juga menjelaskan, situasi nan terjadi pada Bitcoin saat ini mirip dengan nan terjadi pada tahun 2012, 2016 dan 2020, dimana pasar sedang bersiap untuk kenaikan nilai nan signifikan setelah periode konsolidasi.
“Meskipun tidak terlihat, saya percaya beberapa bulan ke depan pergerakan pasar bakal sangat menarik,” pungkas Moustache.
Disclaimer: Semua konten nan diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan nan telah tayang di bukan nasihat investasi alias saran trading.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran mata uang digital adalah aset volatil dan berisiko tinggi. tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.
Iqbal Maulana
Penulis nan senang mengawasi pergerakan dan pertumbuhan cryptocurrency. Memiliki pengalaman dalam beberapa kategori penulisan termasuk sosial, teknologi, dan finansial. Senang mempelajari perihal baru dan berjumpa dengan orang baru.