Dalam bumi aset digital nan rentan terhadap ancaman keamanan, cold wallet menjadi solusi penyimpanan paling aman.
Berbeda dari hot wallet nan selalu terhubung ke internet, cold wallet menyimpan kunci privat secara offline sehingga jauh lebih susah diretas.
Bagi penanammodal mata uang digital nan mengutamakan perlindungan aset, perangkat ini sangat direkomendasikan sebagai perangkat utama untuk menjaga kendali penuh terhadap kepemilikan kripto.
Apa itu Cold Wallet?
Cold wallet merupakan jenis dompet mata uang digital nan menyimpan kunci privat secara offline. Tidak seperti hot wallet nan selalu terhubung ke internet dan lebih rentan terhadap akibat keamanan, cold wallet menawarkan perlindungan nan lebih kuat lantaran tidak dapat diakses secara daring.
Jenis dompet ini umumnya datang dalam corak perangkat keras (hardware wallet) alias media bentuk lain nan hanya digunakan saat diperlukan untuk mengelola aset.
Dengan menyimpan aset di luar jangkauan internet, cold wallet membantu pengguna terhindar dari ancaman peretasan, phising, dan malware.
Oleh lantaran itu, dompet ini banyak dipilih oleh penanammodal jangka panjang nan tidak sering melakukan transaksi harian dan lebih mengutamakan aspek keamanan serta kendali penuh atas kepemilikan kripto.
Beberapa perangkat cold wallet juga dilengkapi fitur tambahan seperti teknologi chip bersertifikasi, metode pencadangan, dan integrasi dengan aplikasi seluler untuk mempermudah pengelolaan aset secara aman.
Untuk membantu kalian memilih perangkat nan sesuai dengan kebutuhan, berikut kami telaah empat cold wallet terbaik nan telah banyak digunakan oleh organisasi mata uang digital global.
1. Trezor
Trezor adalah salah satu cold wallet paling dikenal dan mempunyai sejarah panjang di industri kripto. Diproduksi oleh SatoshiLabs, Trezor menjadi hardware wallet pertama nan diluncurkan secara komersial sejak 2014.

Perangkat ini dirancang untuk menyimpan kunci privat secara offline dalam perangkat fisik, menjauhkan aset mata uang digital dari segala corak ancaman digital.
Keunggulan utama Trezor adalah sifat open-source baik dari sisi perangkat keras maupun perangkat lunak. Transparansi ini memungkinkan siapa saja untuk meninjau, mengaudit, dan memperbaiki kode, sehingga meningkatkan kepercayaan dan keamanan.
Beberapa fitur keamanan krusial nan ditawarkan Trezor meliputi metode Shamir Backup (SLIP39), ialah sistem persediaan frasa pemulihan nan dibagi ke beberapa bagian, serta perlindungan terhadap serangan bentuk seperti cold boot, fault probing, dan power analysis.
Trezor juga kompatibel dengan Trezor Suite dan beragam wallet pihak ketiga seperti Backpack. Perangkat ini mendukung ribuan token dan dapat digunakan untuk melakukan staking, membeli dan menjual aset mata uang digital secara langsung dari aplikasi resmi.
Harganya bervariasi tergantung model, mulai dari Trezor Model One ($49) hingga Trezor Safe 5 dengan layar sentuh ($169). Berkat rekam jejaknya nan solid, Trezor tetap menjadi pilihan utama bagi banyak pengguna.
2. Ledger Nano X
Ledger adalah produsen cold wallet asal Prancis nan telah melayani jutaan pengguna global. Produk jagoan mereka, Ledger Nano X, menawarkan fitur komplit dan keamanan tingkat tinggi.

Dengan kreasi menyerupai USB dan support chip Secure Element bersertifikasi CC EAL5+, perangkat ini dirancang untuk mencegah pencurian info apalagi saat terhubung ke perangkat nan terinfeksi.
Ledger Nano X mendukung hingga 100 aplikasi sekaligus dan kompatibel dengan desktop, Android, serta iPhone. Fitur Bluetooth memungkinkan hubungan ke aplikasi Ledger Live tanpa kabel, memudahkan pengelolaan aset kapan saja dan di mana saja.
Aplikasi Ledger Live menjadi pusat kendali bagi pengguna, dengan fitur pembelian, penjualan, staking, dan pencarian portofolio. Ribuan aset termasuk Bitcoin, Ethereum, Solana, dan stablecoin terkenal didukung sepenuhnya.
Ledger Nano X dijual dengan nilai sekitar $119. Bagi pengguna dengan kebutuhan sederhana, Ledger juga menawarkan Nano S dengan nilai sekitar $59, meski hanya mendukung tiga aplikasi secara berbarengan dan tidak mempunyai fitur Bluetooth.
Dari sisi keamanan, Ledger mempunyai sistem pemulihan seed 24 kata, dan hanya bisa dikonfirmasi melalui perangkat fisiknya, sehingga memastikan bahwa kunci tidak pernah diekspos ke internet.
3. Tangem Wallet
Tangem menawarkan pendekatan berbeda terhadap cold wallet. Alih-alih berbentuk USB alias perangkat dengan layar, Tangem datang dalam corak kartu NFC seukuran kartu ATM.

Pengguna cukup menempelkan kartu ke ponsel untuk melakukan verifikasi transaksi melalui aplikasi Tangem, tanpa perlu hubungan internet, baterai, alias kabel.
Keunggulan utama Tangem terletak pada kesederhanaan dan ketahanannya. Kartu Tangem tahan terhadap air, debu, suhu ekstrem, dan guncangan fisik. Chip internal bersertifikasi EAL6+ memastikan bahwa kunci privat nan dibuat secara random tidak pernah meninggalkan kartu.
Berbeda dengan cold wallet lain, Tangem tidak menggunakan frasa pemulihan (seed phrase) secara default.
Sebagai gantinya, pengguna menerima dua alias tiga kartu identik nan dapat digunakan sebagai backup. Namun, bagi pengguna nan tetap mau menyimpan seed, Tangem menyediakan opsi mengekstrak frasa pemulihan melalui aplikasi.
Aplikasi Tangem memungkinkan pembelian, penjualan, dan penukaran mata uang digital langsung dari dalam sistem.
Integrasi dengan MoonPay dan Mercuryo membikin proses on-ramp dan off-ramp menjadi lebih mudah. Tangem Express, fitur swap internalnya, menggunakan 1inch dan ChangeNow untuk memastikan likuiditas dan nilai terbaik.
Harganya pun tergolong terjangkau, mulai dari $54 untuk dua kartu dan $69 untuk tiga kartu. Tangem menjadi pilihan menarik bagi pengguna baru nan menginginkan pengalaman cold wallet tanpa proses teknis nan rumit.
4. SafePal Wallet
SafePal adalah penyedia cold wallet nan pertama kali dikenalkan pada tahun 2018 dan mendapatkan support langsung dari Binance Labs.
SafePal mempunyai dua perangkat cold wallet utama: S1 dan X1. SafePal S1 berkarakter air-gapped, tidak mempunyai hubungan nirkabel apapun, dan hanya menggunakan QR code untuk proses verifikasi, menjadikannya sepenuhnya offline dan sangat aman.

Perangkat ini menyimpan kunci privat dalam chip Secure Element bersertifikasi EAL6+, dan dilengkapi sistem penghancuran otomatis jika terjadi percobaan pembobolan.
Fungsi ini melindungi pengguna dari pencurian fisik. Tidak ada hubungan USB aktif, NFC, Bluetooth, alias Wi-Fi nan bisa disusupi.
Pengguna dapat menghubungkan SafePal S1 ke aplikasi SafePal melalui pemindaian QR, lampau melakukan pengelolaan aset, staking, hingga hubungan dengan beragam dApps.
Fitur tambahan seperti browser extension dan aplikasi mobile memungkinkan sinkronisasi lintas perangkat, memperluas ekosistem SafePal.
SafePal mendukung lebih dari 30.000 token dan lebih dari 80 jaringan blockchain. Fitur lain nan menonjol termasuk staking langsung dalam aplikasi, swap lintas rantai, spot trading via integrasi Binance Mini App, dan support NFT.
Perangkat ini juga terhubung dengan jasa perbankan CeDeFi menggunakan Visa virtual card untuk shopping global.
Harga SafePal S1 tergolong kompetitif dengan paket dasar hingga bundel premium. Selain itu, token SFP digunakan dalam ekosistem untuk mendapatkan diskon, kewenangan akses premium, dan insentif lainnya.
Kesimpulan
Cold wallet merupakan solusi penyimpanan aset mata uang digital nan paling kondusif bagi penanammodal jangka panjang.
Empat produk nan dibahas, Trezor, Ledger Nano X, Tangem, dan SafePal, menawarkan pendekatan berbeda dalam perihal keamanan, kemudahan penggunaan, dan fitur. Trezor unggul dengan pendekatan open-source dan riwayat panjang.
Ledger Nano X memberikan keseimbangan antara mobilitas dan fungsi. Tangem menonjolkan kemudahan bagi pemula, sementara SafePal menggabungkan keamanan air-gapped dengan fitur DeFi.
Pemilihan wallet berjuntai pada kebutuhan masing-masing pengguna, namun pada dasarnya semua pilihan ini lebih kondusif dibandingkan menyimpan aset di exchange alias hot wallet.
Disclaimer: Semua konten nan diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan nan telah tayang di bukan nasihat investasi alias saran trading.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran mata uang digital adalah aset volatil dan berisiko tinggi. tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.