Analisis Bitcoin Setelah Pernyataan Pejabat The Fed: Apakah Lanjut Turun?

Sedang Trending 22 jam yang lalu

Kondisi pasar mata uang digital kembali bergolak setelah pejabat The Federal Reserve menyampaikan pandangan terbaru mengenai kebijakan suku bunga. 

Bitcoin (BTC), nan sempat mencoba memperkuat di kisaran $110,000, kembali menunjukkan tekanan jual di tengah ketidakpastian kebijakan moneter Amerika Serikat. 

Para pelaku pasar sekarang mempertanyakan apakah kesempatan untuk pemulihan tetap terbuka, alias justru tekanan dari kebijakan The Fed bakal membawa BTC ke fase koreksi nan lebih dalam.

Kebijakan The Fed dan Peringatan Ray Dalio Jadi Sinyal Bearish

Pernyataan terbaru dari Federal Reserve dan pandangan ahli ekonomi ternama Ray Dalio menjadi sorotan pasar minggu ini. Dalio memperingatkan bahwa kebijakan pelonggaran moneter nan dilakukan The Fed justru berisiko menciptakan gelembung ekonomi baru. 

Ia menilai langkah bank sentral Amerika Serikat nan terus menurunkan suku kembang di tengah pertumbuhan ekonomi dan pasar aset nan sedang menguat menunjukkan tanda-tanda “fase akhir” dari siklus ekonomi panjang nan telah berjalan lebih dari 75 tahun.

Biasanya, The Fed memangkas suku kembang saat ekonomi sedang melemah, tingkat pengangguran tinggi, dan nilai aset turun. Namun kali ini berbeda, pelonggaran dilakukan saat ekonomi tetap tumbuh dan tingkat pengangguran rendah. 

Menurut Dalio, kombinasi seperti ini rawan lantaran bisa mendorong inflasi baru dan pelemahan nilai dolar di masa depan. 

Dalam konteks ini, aset seperti emas dan Bitcoin berpotensi diuntungkan lantaran dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan pelemahan mata duit fiat.

Meski demikian, pengaruh langsung terhadap pasar mata uang digital justru belum terlihat positif. Pasar menilai kebijakan The Fed kali ini belum tentu bakal bersambung di Desember, setelah Ketua The Fed Jerome Powell membikin pernyataan. 

Ia menegaskan bahwa pemangkasan suku kembang lanjutan “bukan keputusan nan pasti.” Powell menyebut ada perbedaan pandangan di antara para pejabat bank sentral mengenai arah kebijakan ke depan. 

Sebagian mau memangkas lebih dalam, sementara nan lain menilai kondisi ekonomi tetap terlalu kuat untuk pelonggaran lebih lanjut.

Kondisi ini membikin pelaku pasar menjadi lebih berhati-hati. Data dari Chicago Mercantile Exchange menunjukkan sekitar 69% pelaku pasar tetap memperkirakan adanya pemangkasan 25 pedoman poin pada Desember. Namun ketidakpastian itu membikin reaksi pasar menjadi terbatas. 

Pemangkasan suku kembang di bulan Oktober lampau nan semestinya menjadi katalis positif juga tidak banyak membantu lantaran sudah sepenuhnya diantisipasi sebelumnya.

Suku kembang nan tetap relatif tinggi, inflasi nan belum turun sesuai target, serta sinyal dari pejabat The Fed nan semakin hati-hati menjadi argumen utama kenapa pasar kripto, termasuk Bitcoin, kembali tertekan. 

Tekanan tambahan datang dari kekhawatiran penanammodal terhadap potensi resesi ringan di Amerika Serikat pada 2026, di mana kebijakan fiskal nan terlalu lenggang dapat memperparah akibat ekonomi jangka panjang. 

Dalam kondisi ini, Bitcoin memang tetap dianggap aset lindung nilai, tetapi pergerakan jangka pendeknya tetap rentan terhadap gejolak kebijakan bank sentral.

Analisis Teknikal: Bitcoin Masih Aman Selama Bertahan di Atas Batas Ini

Secara teknikal, Bitcoin saat ini menghadapi fase konsolidasi nan cukup penting. Setelah kandas mempertahankan area $118,000, tekanan jual semakin terasa dengan pergerakan nan condong melemah di sekitar $110,000. 

Penurunan ini tetap dalam pemisah wajar, mengingat pasar dunia juga sedang mencari arah baru menjelang keputusan The Fed berikutnya.

Grafik Harian BTCUSD

Para analis menilai area $100,900 menjadi pemisah bawah krusial nan kudu dijaga oleh para bull. Selama BTC tidak turun di bawah nomor tersebut, struktur pergerakan jangka menengah tetap dianggap aman. 

Jika tekanan jual sukses diredam di area ini, kesempatan untuk rebound menuju $124,000 tetap terbuka, terutama jika sentimen pasar kembali membaik seiring ekspektasi pelonggaran moneter lanjutan di kuartal pertama 2026.

Namun sebaliknya, jika koreksi menembus $100,900, perihal ini dapat menjadi pertanda berakhirnya momentum positif nan sudah terbentuk sejak awal tahun. 

Penembusan di bawah pemisah tersebut bisa memicu tindakan jual lanjutan, lantaran banyak trader menganggapnya sebagai sinyal kegagalan mempertahankan struktur bullish. 

Dalam skenario ini, angan bakal bull market bisa memudar lebih sigap dari perkiraan, terutama jika pasar makro tidak mendukung.

Volume perdagangan Bitcoin juga menunjukkan kecenderungan melemah, menandakan bahwa banyak penanammodal saat ini memilih menunggu kepastian dari arah kebijakan The Fed. 

Sementara itu, parameter teknikal seperti Relative Strength Index (RSI) mulai bergerak mendekati area netral, menandakan momentum pasar nan belum pasti.

Di sisi lain, jika tekanan makro mulai mereda dan The Fed mengindikasikan penurunan suku kembang lebih lanjut pada awal tahun depan, BTC bisa kembali mendapatkan dorongan positif. 

Sejarah menunjukkan bahwa aset digital seperti Bitcoin sering kali mengalami pemulihan kuat setelah periode ketidakpastian kebijakan moneter. Namun, untuk jangka pendek, kehati-hatian tetap diperlukan lantaran volatilitas bisa meningkat tajam menjelang akhir tahun.

Bagi penanammodal jangka panjang, fase seperti ini justru bisa menjadi kesempatan untuk melakukan akumulasi secara bertahap, mengingat struktur makro nan tetap mendukung aset lindung nilai di tengah potensi pelemahan dolar dan meningkatnya utang pemerintah AS.

Kesimpulan

Situasi pasar saat ini menempatkan Bitcoin di titik nan cukup krusial. Pernyataan pejabat The Fed nan belum memberikan kepastian arah kebijakan membikin pelaku pasar condong defensif. 

Selama BTC tetap memperkuat di atas $100,900, kesempatan untuk kembali menguat menuju $124,000 tetap terbuka. Namun jika koreksi menembus area tersebut, tekanan bearish bisa meningkat dan menakut-nakuti kelanjutan fase bullish nan diharapkan banyak investor.

Disclaimer: Semua konten nan diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan nan telah tayang di bukan nasihat investasi alias saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran mata uang digital adalah aset volatil dan berisiko tinggi. tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.

Selengkapnya
Sumber Crypto Harian
Crypto Harian