– Harga Bitcoin (BTC) turun tajam hingga menembus pemisah psikologis US$ 100.000 pada hari Minggu (22/6/2025). Penurunan nan dalam ini menyusul berita serangan militer Amerika Serikat ke akomodasi nuklir Iran.
Sontak, peristiwa ini memicu kepanikan di pasar dan menyebabkan tindakan jual besar-besaran, tidak hanya pada Bitcoin, tetapi juga altcoin besar lainnya.
Salah seorang trader populer, ialah Cas Abbe menyebut lewat akun platform X-nya bahwa Bitcoin tetap berkesempatan turun ke kisaran US$ 93.000 – US$ 94.000 sebelum ada tanda-tanda pemulihan.
This is my worst case scenario for $BTC.
A dump towards $93K-$94K before bottom formation and reversal.
There's a 20%-25% chance of this happening.
And what could trigger this?
In April 2025, Trump announced reciprocal tariffs and the market crashed.
Most people thought it… pic.twitter.com/GMPbtr5E8j
Tak hanya Bitcoin, aset mata uang digital lainnya seperti Ethereum, XRP, Solana dan Hyperliquid juga mengalami tekanan jual dan menembus level support penting. Ini menunjukkan bahwa sentimen pasar mulai berubah negatif, dan banyak penanammodal memilih menjauh dari resiko.
Meski begitu, ada berita positif. Beberapa analis tetap optimis terhadap prospek jangka panjang pasar kripto. CEO Real Vision, Raoul Pal mengatakan siklus mata uang digital saat ini mirip dengan tahun 2017 dan dia memperkirakan tren naik akna berjalan hingga kuartal kedua 2026.
Bitcoin: Tekanan Masih Berlanjut
Bitcoin sekarang berada di bawah dua level penting: rata-rata pergerakan 50 hari (US$ 104.788) dan support psikologis US$ 100.000. Indikator teknikal menunjukkan tekanan jual tetap kuat. Jika nilai tidak segera kembali ke atas US$ 100.000, ada kemungkinan penurunan bersambung hingga ke US$ 93.000 alias apalagi US$ 89.420.
Agar tren bisa berbalik, pembeli perlu mendorong nilai naik ke atas EMA 20 hari (US$ 104.616), dan lebih baik lagi jika bisa melampaui SMA 50 hari.
Ethereum: Ujian di Level US$ 2.111
Harga Ethereum (ETH) juga melemah, turun ke bawah US$ 2.323 dan sekarang mendekati support kritis di US$ 2.111 jika support ini jebol, nilai bisa turun lebih jauh ke sekitar US$ 1.754.
Namun, jika nilai sukses memantul dari US$ 2.111, kemungkinan ETH bakal bergerak dalam kisaran antara US$ 2.111 dan US$ 2.323. Sinyal positif baru bakal terlihat jika nilai kembali ke atas SMA 50 hari.
XRP: Support US$ 2 Runtuh
XRP mengalami tekanan besar setelah kandas mempertahankan kisaran nilai antara US$ 2 dan US$ 2,65. Saat ini nilai berada di bawah US$2. JIka penurunan berlanjut, sasaran berikutnya adalah US$ 1,61 dan jika itu pun tembus, nilai bisa turun ke US$ 1,28.
Peluang rebound tetap ada, tapi pembeli kudu segera mengangkat nilai kembali di atas US$ 2 untuk menghindari penurunan lebih dalam.
Solana: Pola Bearish Terbentuk
Solana (SOL) menembus support US$ 140, mengonfirmasi pola bearish “head and shoulder”. Penurunan bisa bersambung ke US$ 110 dan apalagi ke sasaran pola di US$ 93 jika tekanan jual tak mereda.
Namun, parameter RSI menunjukkan kondisi oversold, sehingga rebound jangka pendek tetap mungkin terjadi. Untuk pemulihan nan lebih kuat, nilai kudu bisa menembus EMA 20 hari dan kemudian SMA 50 hari.
Hyperliquid: Koreksi Tajam Setelah Gagal Tembus US$ 42,50
HYPE mengalami koreksi tajam setelah beberapa kali kandas memperkuat di atas US$ 42,50. Kini nilai sedang menguji SMA 50 hari di kisaran US$ 32,26. Jika tembus, sasaran berikutnya berada di US$ 28,50.
Peluang rebound tetap ada jika nilai bisa kembali di atas EMA 20 hari. Namun, selama parameter tetap menunjuk ke arah turun, tekanan jual tetap dominan.
Disclaimer: Semua konten nan diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan nan telah tayang di bukan nasihat investasi alias saran trading.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran mata uang digital adalah aset volatil dan berisiko tinggi. tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.